Italia Mulai Legalkan Bisnis Prostitusi, Pekerja Seks Diharapkan Mendaftar Secara Legal

Tekan ekonomi
Italia sejak lama menghadapi tantangan besar dalam mengatasi ekonomi bayangan (shadow economy), yakni kegiatan ekonomi yang tidak tercatat, tidak membayar pajak, dan tidak tunduk pada regulasi resmi.

Dalam laporan terbaru, nilai ekonomi bayangan pada 2022 tercatat mencapai lebih dari 200 miliar euro atau sekitar Rp 3.828 triliun, setara dengan 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini meningkat 9,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pemerintah-pemerintah yang silih berganti di Italia gagal memberantas ekonomi abu-abu yang berkembang pesat, di negara di mana menghindari sistem sering dianggap sebagai suatu keharusan, atau bahkan sebagai sebuah seni," kata pejabat tersebut.

Baca Juga:

• Aktivis dan Tokoh Agama di Kupang Desak Kapolri Bongkar Sindikat Prostitusi Anak
• Korban Penipuan Kerja Asal Sumut Dipulangkan dari Malaysia

Sebagai catatan, pendekatan Italia ini berbeda dari negara-negara seperti Belanda dan Jerman, yang telah mengatur pekerjaan seks secara hukum, memberikan perlindungan hukum, serta akses pada layanan kesehatan dan sosial bagi pekerja seks. (**)

Baca Juga:

• Ferrari Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya Oktober 2025
• Berhati-Hatilah, Ini Sayur dan Buah yang Rentan Mikroplastik