Rabu, 16 April 2025

Keceriaan Berubah Duka, Atap Klub Malam Runtuh Ratusan Pengunjung Tewas

Robert Banjarnahor - Sabtu, 12 April 2025 11:30 WIB
377 view
Keceriaan Berubah Duka, Atap Klub Malam Runtuh Ratusan Pengunjung Tewas
Reuters
Kelab Malam di Dominika.
Dominika(harianSIB.com)

Tragedi besar melanda Republik Dominika ketika atap sebuah kelab malam runtuh, hingga menimpa ratusan pengunjung di dalam gedung. Kkeceriaan pun berubah menjadi duka.

Peristiwa memilukan ini merenggut nyawa Gubernur Provinsi Monte Cristi, Nelsi Cruz, bersama 184 orang lainnya, menjadikannya salah satu insiden paling mematikan di kawasan Karibia dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga:


Menurut laporan AFP dan dikutip dari detikcom, Sabtu (12/4/2025), jumlah korban tewas mengalami lonjakan signifikan. Pada Rabu malam, petugas darurat mengonfirmasi adanya tambahan 60 korban jiwa dibanding laporan sebelumnya di pagi hari. Total korban tewas kini tercatat sebanyak 185 orang.

Baca Juga:

Sempat muncul harapan akan adanya korban selamat, namun pernyataan tersebut akhirnya dicabut. Fokus operasi kini sepenuhnya dialihkan ke proses evakuasi jenazah.

"Kami menargetkan proses penyelamatan selesai hari ini," ujar Jose Luis Frometa Herasme, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Santo Domingo—ibu kota Republik Dominika sekaligus lokasi jatuhnya atap kelab malam Jet Set pada Selasa dini hari waktu setempat.



Lebih dari 300 petugas penyelamat dikerahkan, dibantu tim dari Puerto Riko dan Israel serta anjing pelacak. Mereka bekerja keras menyingkirkan puing-puing dari reruntuhan baja, batu bata, dan atap seng. Dari udara, lokasi kejadian tampak seperti zona bencana layaknya bekas gempa bumi.

Tragedi ini terjadi saat penyanyi merengue ternama, Rubby Perez, sedang tampil di hadapan ratusan penonton. Runtuhnya atap menyebabkan lebih dari 500 orang mengalami luka-luka. Rubby Perez sendiri dilaporkan turut menjadi korban tewas, bersama dengan dua mantan atlet bisbol terkenal, Octavio Dotel.

Manajer Perez, Enrique Paulino, menyampaikan kepada AFP bahwa keluarga sang penyanyi masih menunggu waktu yang tepat untuk mengatur pemakamannya.


Sementara itu, Antonio Hernandez, ayah dari salah satu staf Jet Set, mengungkapkan rasa putus asanya saat menyaksikan banyaknya jenazah yang ditemukan, namun tak satu pun korban selamat berhasil dievakuasi.

Salah satu penyintas, Iris Peña, menceritakan bahwa dirinya berhasil melarikan diri setelah menyadari ada debu berjatuhan ke dalam minumannya, lalu sebuah bongkahan besar menghancurkan meja di depannya.

"Getarannya begitu kuat, seperti sedang terjadi tsunami atau gempa bumi," ujarnya kepada media lokal.

Pihak manajemen Jet Set menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama penuh dengan aparat berwenang untuk menyelidiki penyebab bencana ini. Tragedi tersebut disebut sebagai salah satu insiden paling tragis dalam sejarah modern Republik Dominika.

Presiden Luis Abinader menyampaikan duka mendalam dan menetapkan tiga hari masa berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan bagi para korban.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru