Selasa, 15 April 2025

Ketegangan Memuncak! Adu Kuat AS-China Kini Bergeser ke Iran

Robert Banjarnahor - Jumat, 11 April 2025 17:41 WIB
317 view
Ketegangan Memuncak! Adu Kuat AS-China Kini Bergeser ke Iran
Foto: Net
Ilustrasi bendera China dan AS.
Jakarta(harianSIB.com)

Terminal penyimpanan minyak milik China, dijatuhi sanksi oleh pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, pada Kamis (10/4/2025). Sanksi diberikan di tengah memanasnya hubungan dagang antara kedua negara.

Mengutip Reuters dan dilansir CNBC Indonesia, sanksi dijatuhkan kepada Guangsha Zhoushan Energy Group Co, Ltd., perusahaan yang mengelola terminal minyak mentah dan produk minyak bumi di Pulau Huangzeshan, Zhoushan, China.

Baca Juga:

AS menuding terminal tersebut terlibat dalam jaringan perdagangan minyak asal Iran, yang sebelumnya telah dikenai sanksi oleh Washington.

Otoritas AS merinci bahwa terminal tersebut telah menerima pasokan minyak mentah Iran sedikitnya sembilan kali antara tahun 2021 hingga 2025, termasuk dari kapal-kapal yang masuk dalam daftar sanksi AS. Total impor dari aktivitas tersebut diperkirakan mencapai 13 juta barel minyak mentah.

Baca Juga:

"Terminal tersebut secara sadar terlibat dengan minyak dari Iran, dan terhubung langsung melalui Pipa Minyak Bawah Laut Huangzeshan-Yushan ke kilang independen yang dikenal sebagai pabrik 'teko'," kata Departemen Luar Negeri AS.

Hal ini sendiri dilakukan saat Trump terus mendorong sanksi yang berat terhadap Iran untuk mencegahnya memperoleh senjata nuklir. Di sisi lain, Teheran mengatakan program nuklirnya adalah untuk tujuan sipil.

Sementara itu, sanksi ini dijatuhkan juga saat AS dan China terlibat perang tarif yang memanas. Diketahui, Washington saat ini menjatuhkan tarif hingga 125% terhadap barang China, sementara China juga melakukan sebaliknya dengan tarif 84%.

China, importir minyak Iran terbesar, tidak mengakui sanksi AS. China dan Iran telah membangun sistem perdagangan yang sebagian besar menggunakan yuan China dan jaringan perantara, menghindari dolar dan paparan regulator AS.

Selain kilang China, Departemen Keuangan AS juga menunjuk warga negara India yang berdomisili di Uni Emirat Arab (UEA) Jugwinder Singh Brar, yang memiliki perusahaan pelayaran dengan armada hampir 30 kapal.

"Kapal-kapal Brar terlibat dalam transfer minyak Iran dari kapal ke kapal (STS) berisiko tinggi di perairan lepas pantai Irak, Iran, UEA, dan Teluk Oman," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

Sanksi tersebut juga menargetkan dua entitas yang berbasis di UEA dan dua entitas yang berbasis di India yang memiliki dan mengoperasikan kapal Brar yang telah mengangkut minyak Iran atas nama Perusahaan Minyak Nasional Iran dan militer Iran.

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru