Maskapai Korean Air dalam pernyataannya, seperti dilansir The Korea Herald, Selasa (8/4/2025), mengungkapkan bahwa "peristiwa sangat disayangkan" terjadi antara dua pilot penerbangan yang mengudara dari Incheon ke Brisbane, Australia, pada Desember tahun lalu.
Pernyataan membahas insiden tersebut baru disampaikan Korean Air ke publik pada Senin (7/4) waktu setempat.
Baca Juga:
Dikutip detikcom, Korean Air menyebut bahwa pertengkaran yang dipicu oleh perbedaan pendapat politik kedua pilot itu, tidak terjadi di udara, namun saat pesawat dan para awak masih berada di Australia.
Perdebatan sengit yang berujung baku hantam itu mengakibatkan cedera pada kedua pilot. Keduanya bahkan membutuhkan perawatan medis di rumah sakit setempat.
Baca Juga:
Imbas dari baku hantam itu membuat kedua pilot tidak dapat menerbangkan pesawat, sehingga awak pengganti dari maskapai Korean Air dikerahkan untuk menerbangkan penerbangan pulang ke Korsel yang dijadwalkan dua hari usai insiden.
Sejak insiden itu, menurut Korean Air, kedua pilot yang tidak disebutkan namanya tersebut telah dipecat dari pekerjaan mereka. Pemecatan dilakukan menyusul peninjauan yang dilakukan oleh komite disiplin perusahaan. (*)
Solo(harianSIB.com)Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) menerima empat perwakilan massa Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang memin
Jakarta(harianSIB.com)Maskapai Wings Air menepis adanya permintaan damai dari anggota DPRD Sumut Megawati Zebua buntut aksi dorong dan cekik
Jakarta(harianSIB.com)Pengacara Hotma Sitompoel meninggal dunia, Rabu (16/4/2025). Hal ini dibenarkan salah satu tim kuasa hukum Hotma Sitom
Medan(harianSIB.com)Anggota DPRD Medan, Johannes Haratua Hutagalung mensosialisasikan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2024 tentang