AS(harianSIB.com)Tarif 10 persen untuk hampir semua barang yang masuk ke
AS berlaku mulai, Sabtu (5/4).
Presiden
AS Donald Trump telah mengumumkan dan merinci puluhan negara beserta tarif barang masuk beberapa hari lalu.
Trump merilis kebijakan ekonomi baru salah satunya tarif untuk barang yang masuk pasar
AS. Dia mengumumkan bahwa tarif sebesar 10 persen berlaku mulai Sabtu (5/4).
Baca Juga:
James Lankford
Tarif dasar 10 persen berlaku untuk semua negara kecuali Meksiko dan Kanada yang membuat perjanjian perdagangan bebas USMCA atau United States-Mexico-Canada Agreement.
Baca Juga:
Sementara itu, negara-negara yang tidak memenuhi USMCA dikenakan tarif 25 persen.
Dalam pidatonya beberapa hari lalu, Trump menyebut, pengumuman tarif timbal balik kepada ratusan negara tersebut menjadi hari terpenting dalam sejarah
AS.
"Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami," ujar Trump seperti dilaporkan CNN.
Kemudian 60 negara dikenakan tarif timbal balik atau setengah dari tarif yang dikenakan negara-negara itu terhadap barang dari
AS. Indonesia termasuk di dalamnya.
Indonesia menerapkan tarif 64 persen untuk barang dari
AS, sedangkan
AS menerapkan tarif 32 persen terhadap barang Indonesia yang masuk
AS. Seorang pejabat senior menyebut, tarif timbal balik berlaku 9 April 2025 pukul 00.01 waktu setempat.
Tarif baru ini menuai reaksi negara-negara yang mengandalkan pasar
AS, termasuk Indonesia.
Dilawan
Donald Trump mengumumkan tarif "brutal" terhadap barang-barang yang masuk dari negara lain ke negaranya. Indonesia termasuk dalam daftar negara yang terkena kebijakan yang disebut Trump sebagai 'deklarasi kemerdekaan ekonomi
AS'.
Dia menuding China dan Uni Eropa telah menipu
AS dalam perdagangan. "Mereka menipu kami. Sungguh menyedihkan melihatnya. Sungguh menyedihkan," ujarnya dilansir BBC, Kamis (3/4).
Trump mengatakan, negara-negara lain telah memperlakukan
AS dengan buruk karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada barang
AS. Trump mengatakan, besaran tarif untuk negara-negara itu 'kira-kira setengah' dari yang dikenakan kepada
AS.
"Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara. Kami tidak ingin melakukan itu," ujarnya.
Beberapa anggota Partai Republik telah menunjukkan ketidaknyamanan dengan beberapa bagian dari rencana tarif Trump.