Senin, 31 Maret 2025

Keluar dari Rumah Sakit, Paus Mendesak Israel Hentikan Serangan di Gaza

Robert Banjarnahor - Senin, 24 Maret 2025 10:38 WIB
370 view
Keluar dari Rumah Sakit, Paus Mendesak Israel Hentikan Serangan di Gaza
Foto: REUTERS/Guglielmo Mangiapane/Pool Purchase Licensing Rights
Paus Fransiskus
Jakarta(harianSIB.com)

Paus Fransiskus mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan ke Jalur Gaza guna memastikan pembebasan para sandera. Ia juga menyerukan agar Israel dan kelompok militan Hamas kembali melakukan gencatan senjata.

Seruan itu disampaikan dalam doa Angelus-nya yang dipublikasikan pada Minggu (23/3), setelah ia kembali dari perawatan di rumah sakit selama lebih dari lima minggu.

Baca Juga:

"Saya sangat sedih melihat pemboman intensif yang kembali dilakukan Israel di Jalur Gaza, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka," tulis Paus, dikutip dari AFP dan dilansir dari CNNIndonesia.com.

"Saya meminta agar serangan segera dihentikan dan ada keberanian untuk kembali berdialog, sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata permanen dapat dicapai," lanjutnya.

Baca Juga:

Paus menekankan bahwa situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin kritis dan membutuhkan tindakan mendesak dari pihak-pihak yang bertikai serta komunitas internasional.

Paus berusia 88 tahun itu masuk rumah sakit pada 14 Februari karena infeksi saluran pernapasan yang parah. Ini menjadi krisis kesehatan paling serius dalam masa kepausannya selama 12 tahun.

Melansir Reuters, tim dokter mengatakan Paus masih membutuhkan banyak waktu bagi tubuhnya yang menua untuk pulih sepenuhnya. Tim dokter juga telah memberi Paus waktu istirahat selama dua bulan di Vatikan.

Israel sebelumnya melanggar perjanjian gencatan senjata dengan kembali membombardir Gaza sejak Selasa (18/3).

Sebelum serangan terbarunya, Israel pada awal Maret memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilanda perang dan memutus pasokan listrik, dalam upaya untuk memaksa Hamas menerima persyaratan Israel untuk perpanjangan gencatan senjata dan membebaskan 58 sandera yang masih ditahan oleh militan Palestina sejak serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru