Kamis, 06 Februari 2025

Pesawat Jatuh, 20 Pekerja Minyak Meninggal, Respons Cepat Presiden

Robert Banjarnahor - Kamis, 30 Januari 2025 09:07 WIB
332 view
Pesawat Jatuh, 20 Pekerja Minyak Meninggal, Respons Cepat Presiden
Foto: VN Express/VN Espress
Pesawat jatuh di Sudan Sellatan.
Jakarta (harianSIB.com)
Sebuah pesawat penumpang milik Light Air Services Aviation Company mengalami kecelakaan di Sudan Selatan, menewaskan sedikitnya 20 orang dan hanya menyisakan satu korban selamat.

Tragedi ini terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Bentiu menuju ibu kota Juba. Pesawat jatuh sekitar 500 meter dari bandara pada pukul 10:30 waktu setempat, tepat di dekat ladang minyak di Negara Bagian Unity.

"Pesawat jatuh hanya beberapa ratus meter dari bandara," kata Menteri Informasi Negara Bagian Unity, Gatwech Bipal Both, kepada AFP, Rabu (29/1/2025) dan dikutip dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:

Dari 21 orang di dalam pesawat, jelasnya, sejauh ini hanya satu yang berhasil selamat.

Korban selamat adalah seorang insinyur asal Sudan Selatan yang bekerja di ladang minyak setempat. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Negara Bagian Bentiu untuk mendapatkan perawatan medis darurat.

Baca Juga:

Pemerintah setempat menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden ini dan telah memerintahkan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab kecelakaan.

"Sebagian besar orang menduga kecelakaan ini mungkin disebabkan oleh benturan mekanis," tambah Gatwech, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pesawat yang jatuh merupakan pesawat penumpang buatan Ukraina, yang dicarter oleh Greater Pioneer Operating Company (GPOC), sebuah perusahaan minyak yang beroperasi di wilayah tersebut.

Berdasarkan manifes penerbangan yang dilihat oleh AFP, pesawat tersebut mengangkut 21 penumpang, yang terdiri dari 16 warga Sudan Selatan, dua warga negara China, dan satu warga negara India.



Semua penumpang adalah karyawan GPOC yang sedang melakukan perjalanan rutin dari ladang minyak ke ibu kota Juba.

Beberapa gambar yang beredar di media sosial menunjukkan puing-puing pesawat dalam kondisi terbalik, dengan bagian badan pesawat yang hancur berserakan di lokasi kejadian.

Dalam salah satu gambar yang belum dapat diverifikasi secara independen, terlihat seorang korban yang tergeletak di luar badan pesawat yang remuk.

* Perintah Investigasi

Presiden Salva Kiir menyatakan kesedihan mendalam atas kecelakaan ini dan mendoakan kesembuhan korban selamat. "Saya berdoa agar korban yang selamat segera pulih," ujar Presiden Kiir dalam pernyataannya.

Ia juga telah memerintahkan Kementerian Transportasi dan otoritas terkait untuk segera melakukan penyelidikan menyeluruh dan cepat guna mengungkap penyebab pasti kecelakaan.

Sudan Selatan, negara yang memisahkan diri dari Sudan pada tahun 2011, menghadapi berbagai tantangan, termasuk infrastruktur transportasi yang tidak memadai.

Kecelakaan udara sering terjadi di negara ini, dan sering kali disebabkan oleh kelebihan muatan atau cuaca buruk.

Pada 2021, sebuah pesawat kargo yang mengangkut bahan bakar untuk Program Pangan Dunia PBB jatuh di dekat Juba, menewaskan lima orang.

Pada 2015, sebuah pesawat Antonov jatuh di Juba akibat kelebihan muatan, menewaskan 36 orang.

Pada 2017, sebuah pesawat yang membawa 37 orang mengalami kecelakaan di Wau setelah menabrak truk pemadam kebakaran di landasan pacu. Beruntung, seluruh penumpang berhasil selamat meskipun pesawat terbakar hebat.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru