Trump Putuskan AS Tak Lagi Bergabung dengan WHO

Jakarta(harianSIB.com)

Donald Trump resmi membawa Amerika Serikat (AS) keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari pertama menjabat sebagai Presiden pada Senin (20/1/2025).

Ia menilai WHO gagal menangani pandemi Covid-19 dan isu-isu kesehatan global lainnya dengan baik.

Baca Juga:

• Kembali Menjabat Sebagai Presiden, Trump Ampuni Perusuh Gedung Capitol
• Imigrasi Amankan WN China yang Selipkan Uang dalam Paspor

Dikutip dari Reuters, Trump menyebut WHO tidak bertindak independen dari pengaruh politik dan membebankan kontribusi keuangan yang dinilainya memberatkan AS. Menurut Trump, tarif yang dikenakan WHO terhadap AS tidak proporsional dibandingkan dengan negara besar lainnya seperti China.

"WHO telah menipu kita, semua pihak menipu Amerika Serikat. Itu tidak akan terjadi lagi," ujar Trump setelah menandatangani perintah penarikan diri AS dari WHO, seperti dikutip Reuters dan dilansir dari detikcom, pada Selasa (21/1/2025).

Baca Juga:

• WN China Minta Maaf usai Selipkan Uang di Paspor, Imigrasi Tetap Lakukan Penelusuran !
• Setelah Dilantik Sebagai Presiden AS, Trump Kembalikan Nama Gunung McKinley, Ubah Selat Meksiko Jadi Selat Amerika

Keputusan tersebut membuat AS secara resmi keluar dari keanggotaan WHO dalam waktu 12 bulan dan menghentikan semua kontribusi keuangan. Sebelumnya, AS merupakan salah satu penyumbang terbesar WHO, memberikan sekitar 18% dari total anggaran organisasi tersebut.

Anggaran dua tahun terakhir WHO, untuk 2024-2025, adalah US$ 6,8 miliar.

Langkah Trump diperkirakan mengancam program di seluruh organisasi, terutama yang menangani tuberkulosis, penyakit menular yang menjadi pembunuh terbesar di dunia , serta HIV/AIDS dan keadaan darurat kesehatan lainnya.

Menarik diri dari WHO bukan kali pertama yang dilakukan AS. Sebelumnya, Trump juga sempat mengambil langkah untuk keluar dari badan tersebut pada tahun 2020. Kala itu, ia menuduh WHO membantu upaya China untuk menyesatkan dunia tentang asal-usul Covid-19.

Trump juga menangguhkan kontribusi AS kepada WHO, yang mengakibatkan kerugian hampir US$ 200 juta pada tahun 2020-2021 dibandingkan dengan anggaran dua tahun sebelumnya.(*)