Minggu, 15 Desember 2024

Mantan Pesepak Bola Mikheil Kavelashvili Resmi Menjadi Presiden Georgia

Robert Banjarnahor - Minggu, 15 Desember 2024 10:49 WIB
66 view
Mantan Pesepak Bola Mikheil Kavelashvili Resmi Menjadi Presiden Georgia
AP Photo
Mikheil Kavelashvili.
Jakarta (harianSIB.com)
Mantan pesepak bola Mikheil Kavelashvili resmi terpilih sebagai Presiden Georgia, di tengah situasi politik yang penuh gejolak di negara tersebut.

Dilansir dari AP dan AFP, Kavelashvili, yang kini berusia 53 tahun, meraih kemenangan dengan mudah berkat dukungan kuat partainya, Georgian Dream, yang mengendalikan dewan elektoral. Sejak 2017, pemilihan presiden di Georgia dilakukan melalui dewan elektoral.

Sebagai mantan penyerang, Kavelashvili pernah berkarier di Liga Premier Inggris bersama Manchester City dan bermain untuk sejumlah klub di Liga Super Swiss.

Baca Juga:

Dalam dunia politik, ia pertama kali terpilih sebagai anggota parlemen pada 2016 mewakili Georgian Dream. Pada 2022, Kavelashvili turut mendirikan gerakan politik People's Power, yang bersekutu dengan Georgian Dream dan dikenal karena sikapnya yang kuat terhadap retorika anti-Barat.

Kavelashvili adalah salah satu penulis undang-undang kontroversial yang mengharuskan organisasi yang menerima lebih dari 20% pendanaan mereka dari luar negeri untuk mendaftar sebagai "organisasi asing," mirip dengan undang-undang Rusia yang digunakan untuk mendiskreditkan organisasi yang kritis terhadap pemerintah.

Baca Juga:

Partai ini berkuasa baik di Parlemen, dewan kota, dan badan legislatif daerah. Georgian Dream mempertahankan kendali Parlemen di negara Kaukasus Selatan itu dalam pemilihan 26 Oktober 2024 yang menurut oposisi telah dicurangi setelah adanya indikasi campur tangan Rusia.

Para kritikus menuduh Georgian Dream - yang didirikan oleh Bidzina Ivanishvili, seorang miliarder misterius yang meraup kekayaannya di Rusia - menjadi semakin otoriter dan condong ke arah Moskow. Namun tuduhan ini dibantah oleh partai yang berkuasa. Namun, partai tersebut baru-baru ini mendorong undang-undang yang mirip dengan yang digunakan oleh Kremlin untuk menindak kebebasan berbicara dan hak-hak LGBTQ+.

Kavelashvili diejek karena tidak memiliki pendidikan tinggi oleh pihak oposisi Georgia. Beberapa pengunjuk rasa di luar gedung Parlemen Tbilisi pada Sabtu pagi ini bahkan membawa ijazah universitas mereka dan sementara yang lain menendang bola sepak. Ini jelas ejekan bagi presiden terpilih tersebut.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru