Jumat, 22 November 2024

Sumber Duit Rp 416 Triliun Ditemukan di Jepang, Negara Mendadak Kaya

Robert Banjarnahor - Kamis, 21 November 2024 09:38 WIB
106 view
Sumber Duit Rp 416 Triliun Ditemukan di Jepang, Negara Mendadak Kaya
Foto: AP/Shuji Kajiyama/File Foto
Kantor pusat Bank Jepang (BOJ) di Tokyo.
Jakarta (harianSIB.com)
Ilmuwan di Jepang telah menemukan mineral dengan nilai mencapai US$26,3 miliar (sekitar Rp 416 triliun), yang diyakini dapat mendukung perekonomian negara tersebut selama satu dekade ke depan.

Penemuan ini berasal dari eksplorasi yang dilakukan oleh The Nippon Foundation bersama Universitas Tokyo, yang menemukan ladang nodul mangan padat di dasar laut dekat Pulau Minami Torishima, sekitar 1.900 km dari Tokyo.

Nodul mangan ini merupakan kumpulan mineral berbentuk konkresi di dasar laut, terdiri dari lapisan besi dan hidroksida mangan yang melingkupi sebuah inti. Nodul tersebut ditemukan di kedalaman 5.700 meter di bawah permukaan laut dan mengandung jutaan ton kobalt serta nikel.

Baca Juga:

Mereka diperkirakan terbentuk selama jutaan tahun ketika logam yang diangkut di laut menempel pada tulang ikan dan menempel di dasar laut, demikian menurut Nikkei Asia, dikutip dari laman Unilad, Rabu (20/11/2024), dilansir dari CNBC Indonesia.

Kobalt dan nikel adalah dua komponen penting yang dibutuhkan untuk membuat baterai kendaraan listrik (EV) dan juga digunakan untuk membuat mesin jet, turbin gas dan dalam pemrosesan kimia.

Baca Juga:

Penelitian tersebut menemukan sekitar 610.000 metrik ton kobalt dan 740.000 metrik ton nikel yang harganya sangat tinggi. Untuk satu ton kobalt bernilai US$ 24.300, sementara nikel bernilai US$ 15.497, menurut angka pasar dari Trading Economics.

Dengan perhitungan sederhana, berarti 610.000 metrik ton kobalt yang ditemukan bernilai US$14.823.000.000 sementara 740.000 ton nikel bernilai US$11.467.780.000. Secara total, mineral tersebut menghasilkan US$26.290.780.000.

Tentu saja, seperti komoditas lainnya, pasar dapat berfluktuasi yang berarti terkadang mineral dapat bernilai tinggi atau menurun. Harga juga dapat berubah berdasarkan permintaan dari industri EV dan penyimpanan energi.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru