Rabu, 23 April 2025

Trump Tolak Debat Capres Kedua dengan Kamala Harris

Wilfred Manullang - Kamis, 10 Oktober 2024 15:05 WIB
124 view
Trump Tolak Debat Capres Kedua dengan Kamala Harris
Foto: Brian Snyder/REUTERS ADVERTISEMENT
Calon presiden AS Kamala Harris dan Calon presiden AS Donald Trump saat debat Pemilu AS di National Constitution Center di Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu (11/9/2024).
Washington (harianSIB.com)
Calon presiden (capres) Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump menolak untuk melakukan debat capres yang kedua dengan rivalnya, capres Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Penolakan ini disampaikan pada hari Rabu (9/10) waktu setempat, beberapa jam setelah Fox News menawarkan untuk menjadi tuan rumah debat kedua capres itu akhir bulan ini, sebelum hari pemilihan presiden (pil pres) pada tanggal 5 November mendatang.

Trump dan Harris baru berhadapan satu kali dalam debat pada bulan September lalu, dan meskipun ada beberapa media berita yang menyarankan, tampaknya mereka tidak akan bertemu lagi dalam debat sebelum pilpres digelar.

Baca Juga:

"Prosesnya sudah sangat terlambat, pemungutan suara (awal) sudah dimulai -- tidak akan ada pertandingan ulang!" kata Trump dalam unggahan dengan huruf kapital di platform media sosial Truth Social miliknya, menepis kemungkinan debat kedua sebagaimana dikutip dari Detikcom, Kamis (10/10/2024)

"Kamala menyatakan dengan jelas, kemarin, bahwa dia tidak akan melakukan hal yang berbeda dari Joe Biden, jadi tidak ada yang perlu diperdebatkan," ujar Trump.

Baca Juga:

Berdasarkan jajak pendapat terbaru, Harris unggul tipis dari Trump. Menurut jajak pendapat The Guardian per 5 Oktober, Harris diprediksi memimpin dengan perolehan 49,3 persen suara secara nasional, dibandingkan Trump dengan hanya 46 persen suara.

Angka tersebut dirilis saat pemungutan suara awal sudah berlangsung, dan menurut data Election Lab di University of Florida, lebih dari 1,4 juta warga AS telah memberikan suaranya hingga Jumat (4/10) siang waktu setempat. Keunggulan tipis Harris atas Trump itu serupa dengan analisis The Guardian pekan lalu. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru