Minggu, 20 April 2025

Remaja di China Divonis Cacat Seumur Hidup

Redaksi - Minggu, 06 Oktober 2024 10:45 WIB
254 view
Remaja di China Divonis Cacat Seumur Hidup
(dok. pixabay/Novi Thedora)
Ilustrasi kursi roda.

Beijing (SIB)
Seorang remaja berusia 13 tahun di China didiagnosis menderita rhabdomiolisis, setelah dipaksa melakukan 1.000 squat jump sebagai hukuman selama kamp musim panas.


Rhabdomiolisis adalah kondisi ketika otot rangka mengalami kerusakan dengan cepat.


Dilansir Oddity Central, Jumat (4/10), kasus yang dialami pria bernama Lu ini menjadi sorotan setelah ibunya mengungkapkan cerita tragis tentang bagaimana putranya mengalami hukuman fisik yang dapat membuatnya cacat seumur hidup.

Baca Juga:


Dilansir dari Koran SIB, kejadian ini berlangsung pada musim panas lalu, ketika anak laki-laki tersebut mengikuti kamp selama tujuh hari. Di mana ia berinteraksi dengan anak-anak lain dan terlibat dalam aktivitas fisik.


Segalanya berjalan baik hingga hari kelulusan, ketika orang tua menerima foto dari upacara tersebut. Dalam foto itu, terlihat mata putranya merah dan ekspresi sedih.
Ayahnya menyadari bahwa salah satu kakinya terlihat lemas, tetapi saat mereka bertanya kepada penyelenggara kamp, mereka diberitahu bahwa semuanya baik-baik saja.

Baca Juga:

Ketika mereka datang untuk menjemputnya, mereka baru menyadari betapa serius kondisi putranya karena hanya duduk di kursi dan hampir tidak bisa berdiri.


Dihukum Squat Jump
Setelah menanyakan kepada anak mereka, kedua orang tua itu mengetahui bahwa sebelum upacara kelulusan, salah satu guru menemukannya berbicara dengan anak-anak lain selama latihan dan memerintahkannya untuk melakukan 1.000 squat jump sebagai hukuman.


Setelah mencapai 200 squat, ia terjatuh ke tanah karena nyeri otot, tetapi alih-alih dibantu, guru tersebut malah menendangnya dan membiarkannya merangkak di lantai sambal menahan rasa sakit. Ia baru dibantu bangkit dan duduk di kursi ketika upacara kelulusan dimulai, hanya karena orang tua mulai datang.


Ketika remaja tersebut mengeluh tentang rasa sakit yang parah, ayahnya meminta salah satu guru kamp untuk menemaninya ke rumah sakit terdekat guna memeriksa kakinya.


Hasil Diagnosa
Mereka pergi ke Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Jiaxiang, di mana ia didiagnosis dengan cedera otot sederhana dan diberikan salep. Namun, dalam beberapa hari berikutnya, rasa sakit di kakinya semakin parah sehingga ia tidak bisa berjalan atau tidur di malam hari.


Akhirnya, orang tuanya membawanya ke Rumah Sakit Afiliasi Jining Medical College di mana dokter mendiagnosisnya dengan rhabdomiolisis.


Rhabdomiolisis adalah kondisi yang mengancam jiwa yang biasanya disebabkan oleh latihan intensitas tinggi dalam waktu singkat. Kondisi ini menyebabkan kerusakan otot rangka yang cepat dan jika tidak diobati dapat mempengaruhi hati dan ginjal.


Dalam kasus remaja ini, kondisi tersebut disebabkan oleh jumlah squat yang sangat banyak. Situasinya sangat serius sehingga dokter langsung menempatkannya di kursi roda. (**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru