Jumat, 22 November 2024

Hindari Kejadian di Lebanon, Garda Revolusi Iran Dilarang Gunakan Perangkat Komunikasi

Wilfred Manullang - Senin, 23 September 2024 17:31 WIB
219 view
Hindari Kejadian di Lebanon, Garda Revolusi Iran Dilarang Gunakan Perangkat Komunikasi
dok. REUTERS/Stringer/File Photo Acquire Licensing Rights
Ilustrasi -- Pasukan Garda Revolusi Iran
Teheran (harianSIB.com)
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengambil tindakan pencegahan menyusul meledaknya alat komunikasi milik Hizbullah di Lebanon.

Seluruh anggota IRGC dilarang menggunakan segala jenis perangkat komunikasi.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya yang dikutip dari Detikcom, Senin (23/9/2024), dua pejabat keamanan senior Iran, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa operasi skala besar sedang dilakukan oleh IRGC untuk memeriksa semua perangkat, tidak hanya peralatan komunikasi.

Baca Juga:

Salah satu pejabat keamanan itu menyebut sebagian besar perangkat yang diperiksa itu merupakan buatan domestik Teheran atau diimpor dari China dan Rusia.

Dituturkan pejabat keamanan senior itu bahwa Iran khawatir dengan penyusupan yang dilakukan oleh agen-agen Israel, termasuk warga negara Iran yang digaji oleh Tel Aviv dan penyelidikan menyeluruh terhadap personel itu telah dimulai, menargetkan anggota IRGC level menengah dan level tinggi.

Baca Juga:

"Hal ini mencakup pemeriksaan terhadap rekening bank mereka, baik di Iran maupun di luar negeri, serta riwayat perjalanan mereka dan keluarga mereka," sebut sumber-sumber pejabat keamanan senior Iran yang dikutip Reuters tersebut

Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri Iran belum memberikan tanggapan atas laporan ini.

Dalam serangan terkoordinasi, ribuan perangkat pager yang digunakan banyak anggota Hizbullah meledak serentak pada Selasa (17/9) waktu setempat di berbagai wilayah Lebanon yang menjadi markas kelompok yang didukung Iran tersebut.

Kemudian disusul ledakan walkie-talkie dimana kedua serangan itu menewaskan sedikitnya 39 orang dan nyaris 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Pemerintah Lebanon dan kelompok Hizbullah menuduh Israel berada di balik rentetan ledakan tersebut. Tel Aviv sejauh ini tidak membantah atau membenarkan keterlibatan mereka. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru