Jakarta (SIB)
Dewasa ini terdapat cukup banyak perusahaan yang ramah terhadap hewan peliharaan seperti
kucing dan Anjing. Sehingga para
karyawan di perusahaan tersebut bisa membawa hewan peliharaan mereka ke kantor.
Namun apa jadinya kalau hewan peliharaan ini tidak sekadar boleh untuk dibawa ke kantor, melainkan tinggal dan diberi jabatan khusus di perusahaan? Hal ini seperti yang dilakukan
perusahaan teknologi di
Jepang,
Qnote, yang 'mempekerjakan'
kucing sebagai '
karyawan tetap' (kartap) mereka.
Melansir dari SCMP, Jumat (6/9),
Qnote pertama kali mengangkat seekor
kucing sebagai
karyawan pada 2004 lalu. Karyawan
kucing pertama perusahaan ini bernama
Futaba, yang diadopsi dari restoran sushi.
Baca Juga:
Sejak saat itu perusahaan sudan beberapa kali mengadopsi dan mengangkat
kucing sebagai
karyawan baru mereka. Bahkan saat
Qnote memindahkan kantornya ke gedung baru empat lantai pada 2020 lalu, perusahaan tak lupa menyediakan berbagai fasilitas untuk '
karyawan berkaki empat' ini.
Secara khusus perusahaan merenovasi lantai dua dan tiga gedung kantor mereka untuk menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan para
karyawan kucing ini. Di kantor itu,
Qnote memasang 12 toilet dan rak khusus
kucing, hingga mengecat dinding kantor secara khusus untuk mencegah goresan akibat cakaran
kucing.
Baca Juga:
"Sekarang, perusahaan tersebut memiliki 10 '
karyawan'
kucing yang tinggal di sekitar kantor, sebagian besar dari mereka bekerja penuh waktu, dan perusahaan tersebut telah merenovasi kantornya untuk menampung rekan-rekan
kucingnya," tulis SCMP dalam laporannya.
Uniknya lagi,
Qnote tak lupa menempatkan
kucing-
kucing tersebut di posisi tertentu mulai dari juru tulis, manajer, auditor, hingga jabatan tertinggi '
kucing kepala'. Disebut-sebut jabatan
kucing kepala yang saat ini diduduki oleh
Futaba merupakan jabatan tertinggi di
Qnote yang bahkan melampaui bos perusahaan, Nobuyuki Tsuruta.
Dalam sebuah wawancara dengan outlet berita
Jepang, Mainichi Shimbun, Tsuruta mengakui bahwa keberadaan
karyawan kucing ini kerap mengganggu pekerjaan orang-orang di perusahaan.
Namun gangguan ini disambut baik karena memaksa para pekerja untuk beristirahat sejenak dari pekerjaannya. Di luar itu menurutnya kehadiran
kucing-
kucing ini juga berhasil membantu para pekerja untuk lebih dekat antara satu dengan yang lain.
"Banyak anggota staf juga memiliki
kucing di rumah, dan hewan-hewan tersebut telah menjadi alat yang efektif untuk menarik minat
karyawan baru untuk bekerja di perusahaan. Hewan-hewan tersebut juga telah membantu mengurangi tingkat keluarnya
karyawan dari perusahaan," kata Tsuruta.
Untuk itu, selain mempekerjakan
kucing, perusahaan yang bergerak di bidang desain web dan aplikasi ini juga menjadikan 'suka terhadap
kucing' sebagai syarat utama bagi pelamar kerja. (**)