New Delhi (SIB)- Lagi-lagi, kasus pemerkosaan kembali terjadi di India. Seorang remaja perempuan diperkosa bergiliran dalam dua insiden terpisah. Nahasnya, remaja berusia 16 tahun ini akhirnya tewas dibakar hidup-hidup. Seperti dilansir AFP, Kamis (2/1), tindak pemerkosaan terjadi dua kali pada hari yang berbeda. Remaja ini mengaku diperkosa secara bergiliran oleh sekelompok pemuda pada 26 Oktober 2013 lalu.
Usai melapor ke polisi, korban kemudian pulang ke rumahnya yang ada di Kota Madhyagram, sekitar 25 km dari Kalkuta. Namun nahas, korban kembali diperkosa oleh sekelompok pemuda di dekat rumahnya. Korban mengaku ada lebih dari 6 pemuda yang memperkosanya. Tidak dijelaskan lebih lanjut apakah dia melaporkan pemerkosaan kedua kepada polisi.
Namun pada 23 Desember 2013 lalu, korban dibakar hidup-hidup oleh dua orang yang dekat dengan pelaku pemerkosaan. Setelah menjalani perawatan medis selama beberapa hari, korban akhirnya meninggal dunia di rumah sakit pada malam Tahun Baru.
"Korban memberikan keterangan dalam kondisi sekarat di depan pejabat kesehatan bahwa dia dibakar oleh dua orang yang mengaku dekat dengan pelaku pemerkosaan, ketika korban sedang sendirian di rumah pada 23 Desember," terang polisi setempat, Nimbala Santosh Uttamrao.
Kepolisian setempat telah berhasil menangkap sejumlah pelaku pada Rabu (1/1) kemarin, atau tepatnya dua bulan setelah kejadian pertama. Pemburuan terhadap pelaku lainnya masih terus dilakukan. "Para pelaku berusaha membunuh anak perempuan saya dengan membakarnya hidup-hidup untuk menutupi kejahatan mereka," ucap ayah korban yang berprofesi sebagai sopir taksi. Kasus pemerkosaan terbaru ini telah memicu aksi protes warga di Kalkuta. Dilaporkan ada ratusan aktivis setempat yang ikut serta dalam aksi protes ini.
Dalam mencegah terjadinya pemerkosaan di Mumbai, polisi melakukan langkah luar biasa dengan melarang klub-klub ataupun tempat pesta hiburan malam beroperasi saat perayaan tahun baru. Penutupan klub-klub malam itu untuk mencegah pria mabuk. Para pria mabuk itu dicurigai kepolisian berpotensi melakukan tindak pidana pemerkosaan.
Terhadap itu, para wanita di Kota Mumbai merasa kecewa. Wanita-wanita yang identik dengan dunia gemerlap itu memprotes, tugas dari aparat kepolisian untuk melindungi warga negara. "Kalau diberlakukan seperti ini, sama saja polisi mengatakan kalau wanita akan aman hanya dalam ruangan saja. Sedangkan di luar ruangan kita tidak aman," ucapnya.
Para wanita itu pun mengajukan gugatan ke pengadilan. Hasilnya, Hakim Gautam Patel menolak langkah polisi untuk menutup restoran dan pub awal selama perayaan Tahun Baru. "Ini secara tradisional malam bahwa orang-orang menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga sampai pagi," putus hakim Gautam di pengadilan.
Perlu diketahui di India terjadi beberapa kasus pemerkosaan dengan keji. Korban kebanyakan tamu asing dan wisatawan mancanegara. Bahkan beberapa negara sudah melakukan travel warning ke India terkait kasus ini.
Aksi kekerasan, pelecehan dan pemerkosaan brutal yang kerap menimpa kaum wanita di India terus menjadi sorotan. Terutama pasca tewasnya seorang mahasiswi setempat setelah diperkosa secara bergiliran di dalam sebuah bus yang melaju di Kota New Delhi, tahun 2013 lalu.
Insiden tersebut menghebohkan publik, tidak hanya di India namun juga dunia. Insiden tersebut bahkan mendorong parlemen India untuk menerapkan aturan yang lebih ketat bagi para pelaku pemerkosaan dan pelaku kejahatan seks lainnya di India. (Detikcom/W)