Kathmandu (SIB)
Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Nepal, Buddha Air, melakukan kesalahan fatal beberapa waktu terakhir dengan menerbangkan para penumpangnya ke bandara yang salah. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Seperti dilansir, Rabu (23/12), dalam insiden yang terjadi pada 18 Desember lalu, maskapai penerbangan domestik privat itu awalnya lepas landas dari Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu. Pesawat itu seharusnya terbang ke Pokhara, kota terbesar kedua di Nepal.
Namun pada praktiknya, pesawat justru mengudara ke arah tenggara dari rute yang seharusnya dijalani. Pesawat itu malah terbang ke kota Janakpur. Diketahui bahwa Pokhara dan Janakpur berjarak sekitar 402 kilometer.
Astha Basnet, seorang pejabat eksekutif pada maskapai Buddha Air, menuturkan kepada CNN bahwa kesalahan itu dipicu oleh dua faktor.
"Kurangnya komunikasi dan kegagalan untuk mengikuti prosedur operasi standar (SOP) yang detail," sebutnya.
Diketahui bahwa akibat kondisi cuaca, banyak bandara di Nepal yang buka sedikit siang saat musim dingin. Karena adanya perbedaan jam operasional itu, maka sejumlah penerbangan lepas landas dalam waktu singkat dan saling berdekatan. Tampaknya, hal itu telah memicu kebingungan yang berdampak pada kesalahan ini.
Dengan adanya kesalahan bandara, para penumpang terkejut namun situasinya dilaporkan berjalan cukup lancar. Maskapai Buddha Air segera meminta pilot membawa para penumpang ke tujuan sebenarnya, yakni Pokhara.
Tidak penerbangan langsung antara Pokhara dan Janakpur, namun pesawat ini mendapat izin khusus untuk terbang dengan rute tersebut.
Sebanyak 69 penumpang di dalam pesawat -- terdiri atas 66 penumpang dewasa dan tiga anak-anak -- melanjutkan penerbangan dan berhasil mendarat di Pokhara dengan selamat, meskipun ada keterlambatan beberapa jam dari jadwalnya. Tidak ada gangguan mekanis yang dilaporkan terjadi pada pesawat itu.
Buddha Air merupakan maskapai penerbangan Nepal yang berdiri tahun 1996 dan mulai beroperasi setahun setelahnya. Basnet mengonfirmasi bahwa awak maskapainya akan menerima pelatihan tambahan setelah insiden ini dan pihak maskapai telah mengubah manual penerbangan yang ada. (detikcom/d)
Sumber
: Hariansib edisi cetak