Washington DC (SIB)
Muncul laporan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemerintahannya di Gedung Putih, memaksa kepala Food and Drug Administration (FDA) segera menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech. FDA adalah Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan di AS, yang tugasnya seperti BPOM di Indonesia. Dilaporkan The Washington Post, kepala FDA Stephen Hahn dipaksa menyetujuinya paling lambat Jumat (11/12) dan jika tidak memberi lampu hijau dipersilakan mengundurkan diri. Pada saat bersamaan, Trump berkicau di Twitter bahwa FDA adalah "penyu besar, tua, dan lambat".
Washington Post juga melaporkan, Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows turut mengancam Hahn untuk mengundurkan diri. Pada Kamis (10/12) komite ahli independen yang dibentuk FDA memberikan 17 suara setuju, 4 menentang, dan 1 abstain untuk menyetujui vaksin Pfizer yang menurut uji klinis 95 persen efektif. Rumor campur tangan Trump yang memasukkan politik ke dalam proses ilmiah ini pun muncul saat FDA sedang mengerjakan detail-detail akhirnya tentang vaksin Pfizer, termasuk lembar fakta tentang vaksin virus corona itu untuk dokter.
FDA juga mengatakan, akan menyertakan label peringatan untuk memberitahu orang-orang dengan riwayat alergi parah agar menunda vaksinasi sementara waktu. Sebelumnya Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengatakan kepada ABC News, pihak berwenang bekerja sama dengan Pfizer dalam bidang logistik dan orang-orang di AS akan disuntik vaksin corona pada Senin (14/12) dan Selasa (15/12) waktu setempat.
Setelah vaksin Pfizer disetujui, program Operation Warp Speed dari pemerintah federal akan mengawasi distribusi vaksin Covid-19 tersebut ke ribuan lokasi di seantero "Negeri Paman Sam". Satu komite dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga sedang mengkaji vaksin Pfizer-BioNtech, dan perusahaan itu harus mendapat rekomendasi dari CDC untuk merilis vaksinnya.
Kemudian minggu depan komite FDA akan rapat lagi untuk membahas vaksin virus corona kedua, yang dikembangkan oleh Moderna dan National Institutes of Health. AS berharap bisa mengimunisasi 20 juta orang bulan ini, 100 juta orang sampai Februari atau Maret, dan semua populasinya pada Juni. Para tenaga kesehatan (nakes) dan penghuni panti jompo mendapat prioritas untuk disuntik vaksin Covid-19. (Washington Post/AFP/kps/a)
Sumber
: Hariansib Edisi Cetak