Minggu, 23 Februari 2025

PM Maliki Peringatkan Irak Alami Kerusuhan

* Perancis Ikuti Jejak AS, Kirim Senjata ke Irak
- Kamis, 14 Agustus 2014 12:25 WIB
215 view
 PM Maliki Peringatkan Irak Alami Kerusuhan
SIB/AP Photo/Karim Kadim
Ratusan pendukung PM Nouri al-Maliki berunjukrasa di Kota Baghdad, Rabu (13/8), mengecam keputusan Presiden Fouad Massoum yang memilih Haider al-Abadi menggantikan al-Maliki.
Baghdad (SIB)- PM Irak Nouri al-Maliki menyatakan Irak akan mengalami kerusuhan akibat perintah presiden yang memerintahkan politisi lain membentuk pemerintahan baru yang “melanggar konstitusional.” Perintah tersebut juga akan menimbulkan konsekuensi lebih parah dibandingkan pengambil-alihan kekuasaan beberapa wilayah di utara Irak oleh militan ISIS. Irak jatuh ke dalam pertumpahan darah semenjak militan ISIS melancarkan serangannya secara agresif di wilayah utara negara ini. Sejumlah kota penting berhasil dikuasai militan ini.

“Ini pelanggaran konstitusional yang akan membahayakan negara,” ungkap al-Maliki dalam pidato mingguannya, Rabu (13/8). Maliki juga menegaskan tidak akan menyerahkan kekuasaan dan berjanji akan mengajukan ke pengadilan atas keputusan Presiden Fouad Massoum yang dikatakannya melakukan “kudeta terhadap konstitusi dan proses politik.”

Massoum memilih Haider al-Abadi menggantikan al-Maliki. Abadi dilihat sebagai sosok penganut syiah yang lebih moderat daripada al-Maliki yang secara luas dikenal sebagai penguasa yang otoriter dan sektarian. Maliki menolak seruan dari kaum Sunni, Kurdi, dan sejumlah Syiah, serta seruan Iran dan Amerika Serikat untuk mundur dari jabatannya. Maliki juga mengecam penunjukkan Abadi sebagai PM Irak yang baru.

Situasi keamanan di Irak dilaporkan mencekam di mana pasukan keamanan memperketat keamanan di sekitar Baghdad. Sejumlah tank dan Humvee ditempatkan di jembatan-jembatan di Baghdad dan persimpangan jalan utama serta jumlah personil keamanan terlihat lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Dalam pertemuannya dengan komandan militer yang ditayangkan langsung stasiun televisi setempat, al-Maliki meminta pasukan keamanan tidak terlibat dalam politik.

Sebelumnya seorang pelaku bom bunuh diri beraksi di dekat kediaman Perdana Menteri Irak yang baru, Haider al-Abadi. Pelaku berhasil mendekat ke pos keamanan yang ada di kompleks kediaman PM Irak, kemudian meledakkan diri. "Pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah pos keamanan yang mengarah ke kediaman perdana menteri," terang salah satu sumber kepolisian setempat.

Menurut otoritas setempat, tidak ada laporan korban jiwa akibat ledakan bom bunuh diri. Tidak diketahui pasti apakah pelaku bom bunuh diri tewas atau bertahan hidup. Para staf yang ada di kantor PM Abadi menolak untuk mengomentari insiden ini. Salah satu pejabat hanya mengatakan: "Kami sedang rapat".

Dukungan dunia internasional kepada pemerintah Irak dalam melawan ISIS terus bermunculan. Setelah Amerika memutuskan mengirim pasukan tambahan dan mempersenjatai pasukan Kurdi, Pemerintah Perancis menyatakan akan mengirim senjata kepada pasukan Kurdi.

Pernyataan Pemerintah Perancis seperti dilansir Associated Press, Rabu (13/8), mengatakan pengiriman senjata akan dilakukan “dalam beberapa jam” dan telah mendapat persetujuan dari pihak berwenang di Baghdad.  Menyinggung situasi “darurat” di wilayah Kurdi Irak, pernyataan itu menambahkan “mobilisasi dukungan kepada suku Kurdi dan Irak harus berlanjut.” Namun belum diketahui jenis senjata yang akan dikirim Perancis.

Perancis juga telah berjanji akan mengirim bantuan kemanusiaan ke utara Irak untuk membantu kaum minoritas yang melarikan diri setelah diusir dari kampung halamannya. Kemenlu dalam pernyataannya mengatakan alat-alat medis seberat 20 ton, tenda dan air bersih akan tiba di Irbil.

Inggris juga akan mengirimkan suplai senjata bagi pasukan Kurdi di Irak. "Sepakat untuk mengirimkan dari negara kontributor lainnya, sejumlah suplai militer yang penting bagi pasukan Kurdi," demikian bunyi pernyataan dari kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron atau Downing Street.

Namun tidak disebutkan lebih lanjut negara mana yang akan menyediakan suplai persenjataan bagi pasukan Kurdi tersebut. PM Cameron meningkatkan tekanan untuk memanggil parlemen dari masa reses musim panas, demi membahas permasalahan militan ISIS di Irak.

Sejauh ini, Inggris mengesampingkan opsi untuk bergabung dengan operasi militer AS di Irak, yang ditargetkan pada militan ISIS. Kendati demikian, Inggris berusaha meningkatkan dukungan kemanusiaannya bagi pengungsi Irak.

Inggris telah menyelesaikan misi penyaluran bantuan via udara di Gunung Sinjar, Irak bagian utara sebanyak 3 kali. Bantuan yang diberikan terdiri atas 3.180 dirigen air yang bisa digunakan berulang kali, yang diisi dengan 15.900 liter air bersih serta 816 lampu solar yang juga mampu mengisi daya telepon genggam. (AP/R15/Detikcom/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru