Jumat, 22 November 2024

Sisa Peninggalan Kerajaan Gelang Gelang di Madiun Dilupakan

- Minggu, 02 Februari 2014 12:52 WIB
873 view
Sisa Peninggalan Kerajaan Gelang Gelang di Madiun  Dilupakan
Jakarta (SIB)- Jejak peninggalan bersejarah Kerajaan Gelang Gelang di Desa Ngurawan, Dolopo, Madiun benar-benar terlupakan. Keberadaan situs bersejarah itu hanya sekedar diketahui saja, untuk perawatan dan penjagaan, hanya Tuhan yang tahu.

"Banyak kolektor datang ke tempat ini," jelas aktivis komunitas bersejarah di Madiun, Nunung Widia saat berbincang, Senin (27/1).

Kerajaan Gelang Gelang yang didirikan Jayakatwang pada 1290-an ini kini hanya menyisakan reruntuhan bekas istana. Kerajaan Gelang Gelang ini yang dahulu meruntuhkan Kerajaan Singosari.

"Banyak arca di tempat ini yang kepalanya terpenggal," jelas Nunung.

Peninggalan bekas Kerajaan Gelang Gelang ini memang bercampur baur dengan kebun, pekarangan, dan persawahan warga. Tak jelas batasnya, hanya saja tersebar di sejumlah titik.

Diduga kawasan Desa Ngurawan ini dahulu kawasan istana serta perkotaan Kerajaan Gelang Gelang. Sebagai buktinya masih tersisa tembok-tembok istana.

"Ini meliputi area sekitar 30-an hektar. Hanya penduduk saja yang berjaga di kawasan ini. Arca-arca seperti Ganesha tersebar, diduga ada candi dan tempat pemandian di kawasan ini," jelasnya.

Nunung bersama rekan-rekannya, hanya bisa peduli dan berupaya merawat sebisanya. Mereka berharap ada kepedulian lebih dari pemerintah akan peninggalan bersejarah ini.

"Dahulu pertama kali di tempat itu cikal bakal yang namanya bendera merah putih dikibarkan, dalam bentuk panji-panji. Ada situs-situs dan prasasti di tempat ini," terang Widia.

Di desa di kawasan Madiun ini, situs kerajaan Gelang Gelang bertebaran. Bahkan ada yang di pekarangan dan persawahan rumah warga.

"Kawasan ini semestinya ditetapkan menjadi kawasan cagar budaya agar melindungi peninggalan masa lalu," terang dia.

Hingga kini sisa-sisa peninggalan bersejarah itu teronggok begitu saja. Tak ada perawatan dan tak ada eskavasi. Pihak arkeologi menurut Widia hanya sekedar tahu saja.

"Padahal bila melihat area sisa peninggalan kerajaan ini, diperkirakan ada candi dan berbagai sarana kota. Kita saja bisa melihat bekas pentirtaan atau tempat mandi raja-raja," tuturnya.  (detikcom/h)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru