Jumat, 22 November 2024

Rumpun Silahisabungan Tawarkan 11 Situs Batak Kuno Jadi Etalase Budaya dan Ikon Pesta-pesta Danau Toba

Redaksi - Sabtu, 13 Maret 2021 11:05 WIB
1.581 view
Rumpun Silahisabungan Tawarkan 11 Situs Batak Kuno Jadi Etalase Budaya dan Ikon Pesta-pesta Danau Toba
Foto Dok
Eddin Sihaloho
Medan (SIB)
Rumpun marga atau Punguan Pomparan Raja Silahisabungan (PPRS) mengapresiasi kunjungan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (LPB) dan Menparekraf Sandiaga Uno ke obyek wisata Danau Toba baru-baru ini, terlebih atas anjuran dan pernyataannya agar potensi budaya dan kesenian daerah Batak dikembangkan sebagai paket dan produk ekonomi kreatif bagi masyarakat untuk mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas.

Ketua Umum PPRS se-Indonesia/Sumut, Eddin Sihaloho SE menyatakan pihak PPRS sendiri punya sedikitnya 11 obyek berupa situs-situs kuno yang bisa dijadikan etalase budaya Batak untuk menjadi pilihan kunjungan para turis maupun sebagai pendukung ikon resmi pada even-even wisata nasional atau daerah seperti pesta atau Festival Danau Toba setiap tahunnya.

"Untuk mewujudkan anjuran atau harapan LBP dan Sandiaga itu, sudah perlu ada kajian kebijakan agar pemerintah bisa menyiapkan alokasi anggaran untuk menggairahkan karya dan kreatifitas para pelaku seni dan budaya daerah ini. Selain untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan memelihara situs-situs kuno, juga untuk mewujudkan produktifitas dan pendapatan ekonomi. Misalnya perlu ada kebijakan khusus antara Pemprov dengan pihak otoritas moneter agar dana-dana yang mengendap (undirbursed loan) hampir Rp42 triliun di perbankan Sumut itu bisa tersalur kepada para praktisi kesenian dan budaya di daerah," katanya kepada pers di Medan, Kamis (25/2).

Usai meninjau singkat acara pelantikan pengurus Perkumpulan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PPHRI) di Hotel Polonia, melalui seluler Eddin yang juga pengusaha Hotel Prima di Pantai Parbaba Samosir, kemudian menegaskan faktor utama yang mengakibatkan lemahnya gerakan atau rendahnya pamor seni-budaya daerah di Sumut selama ini adalah minimnya dukungan finansial dari berbagai pihak, baik dari pemerintah (APBN-APBD), dunia usaha (CSR-CBD), dan juga sumber-sumber lain yang bersifat hibah peduli budaya. Sehingga, harapan Menparekraf Sandiaga ketika menghadiri acara Beli Kreatif Danau Toba di Pantai Silahisabungan Paropo Dairi baru-baru ini, bisa terwujud di tengah-tengah masyarakat.

Soalnya, ujar Eddin selaku pengurus Komite Independen Batak (KIB), satu demi satu item seni dan situs-situs budaya Batak kuno terancam punah dan tinggal cerita. Misalnya seni bela diri pencak silat khas Batak kuno 'Mossak' yang kini langka, atraksi berkuda (Marhoda) yang dulunya menjadi moda 'transportasi' pasukan Raja Sisingamangaraja XII, dan juga situs-situs Batak kuno yang mulai terlantar di berbagai penjuru kawasan Danau Toba.

"Hampir setiap rumpun marga di Tanah Batak punya situs-situs peninggalan kuno atau aksi-aksi seni-budaya yang produktif dan perlu dilestarikan sebagai produk etalase budaya atau paket wisata, baik untuk instrumen Festival Danau Toba maupun suplemen Geopark Kaldera Toba (TC-UGG). Silahisabungan sendiri punya 11 situs kuno yang sempat diwacanakan untuk diajukan ke UNESCO-PBB. Ini perlu dirancang dari sekarang agar implementasi dan realisasinya bisa gampang ketika wabah pandemi Covid-19 ini sudah berakhir nanti," katanya.

Dengan optimis Eddin menyebutkan ke-11 objek situs Batak kuno peninggalan Raja Silahisabungan itu adalah, 1. Tugu Makam Raja Silahisabungan, 2. Prasasti Silsilah marga Silahisabungan, 3. Pondok bertapa 'Ruma Parsattian'. 4. Mata air keramat 'Aek Sipalua Hosa'. 5. Telaga Suci 'Paranggiran'. 6. Batu Amanat 'Poda Sagu Marlangan'. 7. Batu Gadab (batu pertobatan). 8. Lesung Kuno Deang Namora. 9. Kain Tenun Ulos Gobar (lebih besar dan lebar dari semua jenis ulos Batak. 10. Pantai Suci Tao Silalahi (titik terdalam Danau Toba dulu disebut perairan keramat) dan 11. Perangkat Musik Gendang Kuno PPRS yang berjumlah 33 jenis gondang Batak. Kesemuanya ini berada di Desa Hutasilahinabolak, Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi, tapi lebih dekat dijangkau dari Tongging-Karo. (M04/c)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru