Surabaya (SIB)- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengajak para arkeolog mengembangkan peninggalan Kerajaan Majapahit sekaligus merumuskan kesenian dan kebudayaan di provinsi ini.
"Arkeolog berperan penting dalam menjaga peninggalan budaya dengan berbagai macam cara," ujarnya di sela menerima rombongan arkeolog dan pemerhati Budaya di Ruang Kerja Gubernur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.
Menurut gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut, salah satu cara arkeolog mengembangkan peninggalan budaya yakni dengan mengajak masyarakat sekitar untuk hijrah dari mata pencarian yang konvensional menjadi modern.
Ia menjelaskan, beberapa waktu yang lalu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerjanya melihat peninggalan Kerajaan Majapahit. Para pejabat pemerintah pusat sangat kagum melihat peninggalan sejarah yang letaknya berdekatan dengan penduduk.
Masyarakat di sana, kata dia, berada di kawasan Majapahit dan Gunung Penanggungan, namun masih banyak yang menggantungkan hidupnya mencari pasir.
Diharapkan, dengan adanya pemahaman dan pengembangan budaya, penduduk diajarkan menginovasi mata pencaharian yang lebih layak.
"Seperti di Kabupaten Lumajang yang sekarang masyarakatnya sudah menggantungkan mata pencaharian dengan cara modern. Buktinya, produk pisang yang menjadi sumber utama pendapatan masyarakat mampu diolah menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi," katanya.
Dalam mengembangkan kawasan wisata yang ada di Jatim, Pakde Karwo akan mengundang Badan Pertanahan Negara (BPN) untuk memilah tanah pemerintah atau tanah masyarakat agar tidak terjadi sengketa nantinya.
"Kami minta arkeolog membuat proposal dalam pengembangan wisata yang ada di Jatim sebagai acuan dan bahan oleh pemerintah provinsi untuk disampaikan ke pusat," kata dia.
Sementara itu, Ketua Rombongan Arkeolog, Anton, mengaku segera menindaklanjuti arahan Gubernur Soekarwo membuat proposal terkait pengembangan kawasan wisata yang ada di Gunung Penanggungan.
Pihaknya juga meminta Pakde Karwo menambah pembangunan fasilitas umum dan sarana infrastruktur lainnya, khususnya yang dilalui kawasan wisata.
"Ke depan, kami akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk dilibatkan dalam pengelolaan kawasan wisata yang ada di Jatim," kata dia. (Ant/d)