Jumat, 22 November 2024

Belawan Pelabuhan Besar yang Terlupakan, Kapan Berkembang?

* Oleh : Pally Simangunsong
- Jumat, 18 Agustus 2017 14:55 WIB
10.188 view
Belawan Pelabuhan Besar yang Terlupakan, Kapan Berkembang?
SIB/Pally Simangunsong
BANGUNAN TUA : Salah satu sudut Kota Pelabuhan Belawan dengan bangunan tua berbentuk ruko yang kurang mendapat perawatan baik dari pihak pemilik maupun pemerintah.
Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Kota Medan, posisinya  berada di daerah Pelabuhan Belawan yang merupakan pintu gerbang perekonomian Sumatera Utara kondisinya masih "Gitu-gitu Saja" terkesan sama sekali tidak tersentuh pembangunan.

Secara administrasi pemerintahan Belawan  memiliki  6 kelurahan yakni Bagan Deli, Belawan Bahagia, Belawan Bahari, Belawan Sicanang, Belawan I dan Belawan II dengan jumlah penduduk kurang lebih 130 ribu jiwa merupakan pelabuhan besar yang terlupakan yang terletak di wilayah Utara Kota Medan, sebelah Barat dan Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Marelan dan Medan Labuhan, sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, juga merupakan salah satu kecamatan dengan tingkat kemiskinan penduduk yang cukup tinggi.

Perkembangan Kota Belawan maupun masyarakatnya  tidak terlepas dari perkembangan Pelabuhan Belawan karena disamping berprofesi sebagai nelayan, masyarakatnya juga banyak yang bekerja sebagai buruh bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan.

Namun meskipun berada atau memiliki pelabuhan yang dikenal sebagai pintu gerbang perekonomian Sumut, Kota Belawan hingga saat ini masih kumuh, tingkat pendapatan masyarakatnya juga masih tergolong rendah dan masih banyak bertempat tinggal pada pemukiman kumuh berlokasi di kawasan pinggiran sungai maupun laut.

Selain itu, di kawasan Kota Belawan atau di sepanjang  Jalan Kapten Raden Sulian/Jalan Sumatera dan Jalan Veteran, terdapat bangunan tua berbentuk ruko yang kondisinya tidak atau kurang tertata, baik oleh penghuni atau pemiliknya maupun oleh pemerintah.

Padahal jika bangunan tua yang cukup banyak terdapat di Kota Pelabuhan Belawan tersebut terpelihara dengan baik dapat menjadi penarik dan layak dikunjungi warga lain di Kota Medan maupun daerah lain sebagai tempat wisata sejarah.

Kondisi tersebut mengakibatkan, Kecamatan Medan Belawan terkesan dianaktirikan oleh pemerintah daerah maupun pusat, sebab hingga saat ini pembangunan di Kota Belawan sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan sejumlah kecamatan di Kota Medan.

Apalagi akhir-akhir ini, selain penataan kota yang belum dilakukan secara maksimal, banjir rob (banjir air laut atau naiknya permukaan air laut) telah menggenangi hampir seluruh daratan di Kecamatan Medan Belawan sekitarnya sehingga menimbulkan  permasalahan serius sebab sangat mengganggu aktifitas masyarakat.

"Pembangunan infrastruktur masih kalah jauh dengan kecamatan lain, seperti Medan Marelan, kondisi ini mengakibatkan pemilik modal enggan berinvestasi di Belawan, benar Kota Belawan dari tahun ke tahun ya gitu-gitu aja," ujar Zunaidi Husda, salah seorang tokoh masyarakat di Belawan.

Ia juga mengatakan, perkembangan masyarakat/penduduk di Kecamatan Medan Belawan atau pola kehidupan mereka dari masa ke masa tidak banyak berubah, yang berprofesi sebagai nelayan tetap sebagai nelayan dan buruh bongkar muat tetap sebagai buruh bongkar muat.

Seharusnya, menurut Zunaidi Husda sesuai perkembangan jaman, untuk meningkatkan taraf hidupnya, warga Belawan tidak lagi semata-mata bekerja sebagai nelayan tetapi harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan terhadap hasil laut.

Namun karena kurangnya perhatian pemerintah maupun pihak terkait, sehingga masyarakat Belawan.  masih banyak yang tidak memiliki kemampuan/keahlian mengolah hasil perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Memang sudah banyak  warga Belawan yang mengecap pendidikan tinggi tetapi belum cukup berperan dalam mengubah pola kehidupan masyarakat di sini, peran pendidikan, khususnya bagi generasi muda sangat penting," ujar Zunaidi.

Pada sisi lain, menurut tokoh masyarakat tersebut, untuk merubah pola kehidupan masyarakat di Kota Pelabuhan Belawan, pemberantasan atas maraknya peredaran narkoba dan permainan judi, terlebih judi tebakan angka harus lebih ditingkatkan oleh pihak berwajib, sehingga generasi muda dapat mengenyam pendidikan, tidak terganggu dengan maraknya berbagai penyakit masyarakat di lingkungan mereka.

Menyikapi kondisi Kota Belawan yang dari masa ke masa masih "Gitu-gitu Saja", Camat Belawan, Ahmad SP, tidak menampik keadaan tersebut.

Bahkan ia mengakui, Kota Pelabuhan Belawan merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dengan tingkat pendapatan warganya tergolong rendah/miskin.

Menurutnya, untuk meningkatkan taraf hidup/pendapatan masyarakat, pihaknya saat ini sedang menggodok program pembentukan UKM di Belawan untuk pengolahan hasil laut yang nantinya akan dipasarkan ke Kota Medan atau daerah lain.

Sedangkan untuk banjir rob, penanggulangannya masih memerlukan waktu yang cukup lama sebab untuk mengatasi permasalahan tersebut, selain Pemko Medan juga melibatkan pemerintah pusat, apakah nantinya akan dibangun tanggul, masyarakat diminta untuk sabar menunggu realisasinya.

Terkait dengan masih banyaknya areal pemukiman penduduk yang sangat tidak layak huni/kumuh, menurut Camat Belawan program rumah susun merupakan salah satu jalan keluar untuk mengatasinya.

Selain itu, untuk kejelasan atas kepemilikan tanah di Kecamatan Medan Belawan, sedang dilakukan pendataan terhadap warga untuk mendapatkan sertifikat hak milik dari BPN Kota Medan.

Menurut Camat Belawan, untuk meningkatkan status kepemilikan tanah bagi warga, pemerintah saat ini sedangkan memprogramkan pemberian 5.000 serrifikat tanah kepada warga di Kota Pelabuhan Belawan.

"Petugas kini sedang bekerja untuk melakukan pendataan, tetapi jika warga membangun atau bermukim di atas tanah dengan status HPL yang dikelola oleh perusahaan tertentu ini jelas tidak bisa, masyarakat juga harus fair," jelas Abmad.

Camat Belawan juga mengatakan, untuk penataan Kota Belawan, khususnya terkait bangunan tua pihaknya sedang berkordinasi dengan sejumlah instansi terkait agar bangunan tersebut agar mendapat perawatan layak sehingga dapat menjadi penarik wisatawan untuk berkunjung ke Belawan.

Ka Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 Belawan, Khairul Ulya mengatakan, tanggungjawab sosial yang rutin dilakukan Pelindo 1 untuk perkembangan Kota Belawan maupun masyarakat dengan menyalurkan CSR (Corporate Social Responsibility) yakni suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggungjawab sosial maupun lingkungan sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan kerjanya.

Sedangkan secara fisik beberapa tahun lalu untuk memperlancar arus keluar masuk barang domestik naupun internasional, PT Pelindo 1 telah membangun jalan beton diluar areal pelabuhan sepanjang kurang lebih 5 kilometer dari kawasan Kampung Salam menuju Gabion, Belawan.

Padahal infrastruktur yang berada di luar areal pelabuhan tersebut sebenarnya merupakan tanggungjawab pemerintah.

Pada sisi lain, sebagai upaya untuk mengubah wajah Belawan saat ini PT Pelindo 1 sedang melakukan pembangunan  gedung perkantoran yakni Tower Pelindo 1 berlantai sepuluh di Kota Pelabuhan Belawan yang direncanakan akan rampung pada tahun 2018 mendatang.

Direncanakan, ketika pembangunan tower tersebut rampung dan seluruh karyawan PT Pelindo 1 baik kantor pusat, cabang Belawan dan Belawan International Container Terminal (BICT) akan berkantor di gedung atau Tower Pelindo 1 akan berdampak luas terhadap perputaran roda perekonomian di Kota Pelabuhan Belawan.

Dengan berpindahnya aktifitas kantor pusat PT Pelindo 1 dari Jalan Krakatau Medan ke Kota Belawan, di antaranya akan memicuh semakin menggeliatnya transaksi perbankan dan kuliner yang diyakini akan menimbulkan damak positif terhadap masyarakat Belawan.

Pembangunan lainnya yang sedang dilakukan pihak PT Pelindo 1 yakni pembenahan di dalam pelabuhan di antaranya, pembangunan dermaga sepanjang 700 meter, Car Terminal, Terminal Curah Kering, Tangki Timbun Crude Palm Oil (CPO), Lapangan Penumpukan, Terminal Multipurpose, Sport Center, Cold Storage, Betonisasi jalan di area pelabuhan serta telah beroperasi Terminal Penumpang Bandar Deli yang merupakan salah satu terminal penumpang kapal laut dengan pelayanan terbaik di Indonesia.

Pihak PT Pelindo 1 juga mengatakan untuk mengubah wajah Kota Belawan yang dari masa ke masa masih "Gitu-gitu Saja", pemerintah dalam hal ini camat harus mempunyai konsep untuk merubah kondisi tersebut dan Pelindo 1 siap memberikan dukungan untuk menata Kota Pelabuhan Belawan agar terlihat lebih menarik perhatian masyarakat untuk mengunjunginya. (d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru