Indonesia memang hadir sebagai negara yang memiliki begitu banyak adat-istiadat dan warisan budaya di dalamnya.
Masyarakat Indonesia sendiri, baik itu yang bermukim di kota besar ataupun di daerah-daerah terbiasa dengan sederet ritual perayaan. Sebut saja mulai dari pesta pernikahan, arisan, ritual syukuran keagamaan, hingga perayaan pesta ulang tahun yang sejatinya dilaksanakan dengan meriah.
Di mana budaya tersebut, tidak bisa lepas dari yang namanya hidangan spesial. Nah, salah satu hidangan spesial yang kerap hadir dalam acara-acara perayaan serupa ialah menu sajian nasi tumpeng. Nasi tumpeng sendiri diketahui memiliki sejarah sebagai salah satu warisan kuliner dari tanah Jawa, seperti yang disebutkan oleh Eric Kusnadi, selaku Chef de Cuisine dari The Sultan Hotel & Residence Jakarta.
"Menu nasi tumpeng ini sendiri memang menurut saya, sejarahnya tidak bisa lepas dari budaya momen perayaan di Indonesia. Dilihat memang hidangan nasi tumpeng ini adalah salah satu warisan budaya dari tanah Jawa, yang kini tentunya sudah sangat menyebar ke hampir seluruh daerah di Indonesia selain didukung oleh adanya kedekatan budaya dari tiap masing-masing daerah. Mau merayakan apapun, pasti menunya tidak jauh-jauh dari nasi tumpeng. Identik lah dengan acara perayaan," papar Eric.
Nasi tumpeng yang hadir dengan cita rasa otentik khas Indonesia ini, tentunya dihasilkan dengan tidak hanya menggunakan bumbu-bumbu rempah asli original Indonesia, akan tetapi juga teknik memasak yang teliti dan jauh dari kata instan.
"Sekilas pembuatannya sih, nasi kuning dibuat dengan menumis bawang merah, bawang putih lalu kunyit yang juga ditumis. Kuncinya di sini, kunyit itu harus ditumis matang agar nasi tumpeng ini tidak mengeluarkan rasa pahit. Baru kemudian diberi air dan santan baru beras dimasukkan," tambahnya.
Proses yang kerap terlupakan banyak orang agar nasi tumpeng bisa legit tidak kering, lezat, dan harum ialah proses tahapan liwet dan kukus. "Nah, triknya agar nasi tumpeng enggak kering itu, kita harus telaten dibikin liwet dulu sampai setengah matang begitu sudah agak mekar baru dikukus jadi menghasilkan nasi yang legit," ungkap chef Eric lagi.
Dengan metode di atas, walaupun memang jauh lebih rumit dan memakan waktu daripada sekedar memasak instan menggunakan mesin otomatis seperti contohnya rice cooker. Namun, cita rasa original dari nasi tumpeng khas warisan budaya Indonesia ini bisa keluar secara optimal.
Sementara itu untuk menu lauk pendamping di luar ayam goreng kalasan dan tempe orek, hadir pula sayur urap. Sayur urap yang kerap biasanya hanya dimasak dengan proses memasak yang standar. Chef Eric mengungkapkan, bahwa sayur urap bisa dibuat lebih spesial namun tetap bercita rasa Indonesia, dengan menggunakan bumbu bali dan teknik memasak mengukus sehingga bumbu akan jauh lebih meresap sempurna.
"Dengan bumbu Bali, jadi ada cita rasa sedikit pedas yang jadi favorit banyak orang Indonesia kan. Bumbunya sih, daun jeruk, serai, bawang merah, bawang putih, kunyit, dan santan. Teknik terakhir baru kita kukus, nah teknik inilah yang jadi kunci membuat sayur urap cita rasanya terasa lebih spesial," tandasnya lagi.
Lebih lanjut disebutkan, bahwasanya memang menu nasi tumpeng sebagai salah satu hidangan khas tradisional Indonesia sejatinya harus dibuat seotentik mungkin.
"Nasi tumpeng itu lezat, ya harus dibuat dengan seotentik mungkin sehingga bisa keluar cita rasa khas Indonesia nya. Baik itu dari segi resep yakni penggunaan bumbu rempah-rempah dan bahan-bahan lainnya, sampai dengan teknik memasak yang dipakai. Misalnya teknik membuat liwetan, hingga sampai masih menggunakan cara konvensional yakni teknik mengukus. Walau pastinya proses ini lebih rumit, dan lebih memakan waktu. Namun akan sebanding dengan rasa yang dihadirkan, karena kalau pakai resep asli dan teknik memasak original maka keaslian cita rasa menu sajian nasi tumpeng khas Indonesia bisa tetap terjaga dibanding memakai metode instan," tutup Eric.
(Okz/d)