Polisi: Pungli Gunakan Nama Koperasi, Preman di TPI Muara Angke Terorganisir

Jakarta (SIB)- Kepolisian Pelabuhan Tanjung Priok memastikan praktik pungutan liar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, Jakarta Utara, terorganisir. Para preman bahkan mengtasnamakan kegiatan memungut pungutan liar itu untuk koperasi.

"Mereka ngakunya pungutan liar itu untuk koperasi, padahal itu tidak resmi," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Hengki Haryadi, Minggu (25/4).

Dalam kesempatan operasi skala besar yang digelar pada Sabtu (24/5) malam hingga Minggu dini hari tadi, pihak kepolisian bersama unsur TNI dan Satpol PP menggerebek aksi premanisme di TPI Muara Angke ini. Polisi juga menutup sebuah koperasi di lokasi tersebut.

"Kami sudah melakukan penggeledahan dan penyitaan di salah satu gedung koperasi di Muara Angke untuk kepentingan penyidikan," ujar Hengki.

Dalam kasus ini, pihak Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok menangkap dan menahan 4 orang preman. Hengki menyebut, para preman ini berkelompok.
"Kasus ini masih terus disidik Polres Pelabuhan Tanjung Priok," tandasnya.

Operasi tersebut digelar menyusul adanya laporan dari sejumlah masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan preman-preman di lokasi tersebut. Masyarakat khususnya pelaku usaha seperti pedagang ikan merasa rugi karena preman-preman ini meminta pungutan liar yang membuat para pelaku usaha merugi. (Dtc/w)