Kamis, 13 Maret 2025

Polisi Klarifikasi Tewasnya Pelajar di Asahan Setelah Diduga Dianiaya Polisi

Franky Simarmata - Rabu, 12 Maret 2025 20:25 WIB
158 view
Polisi Klarifikasi Tewasnya Pelajar di Asahan Setelah Diduga Dianiaya Polisi
Foto: SNN/Dok
Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi Simanjuntak
Asahan(harianSIB.com)

Kepolisian Resor (Polres) Asahan memberikan klarifikasi terkait kematian seorang pelajar bernama Pandu Brata Siregar (18), siswa kelas XII di sebuah SMA swasta di Kabupaten Asahan. Pandu meninggal dunia setelah diduga mengalami penganiayaan oleh oknum polisi dari Polsek Simpang Empat.

Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Asahan, Rabu (12/03/2025), Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi, membenarkan bahwa personel Polsek Simpang Empat memang sempat mengamankan korban.

Baca Juga:

Menurut Anwar Sanusi, kejadian bermula pada Minggu (9/3/2025), sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, Polsek Simpang Empat menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya sekelompok pemuda yang diduga hendak melakukan balap liar. Berdasarkan laporan tersebut, Kapolsek Simpang Empat memerintahkan personelnya untuk mengecek lokasi.

"Ketika petugas tiba di lokasi, sebagian pemuda membubarkan diri, namun sekitar 50 orang masih berada di tempat kejadian. Petugas pun membubarkan mereka," ujar Anwar.

Baca Juga:

Saat melakukan penyisiran di Desa Sei Lama, polisi menemukan korban bersama tiga rekannya. Ketika hendak diberhentikan, mereka mencoba melarikan diri.

"Personel kemudian mengikuti mereka dari belakang. Sekitar 50 meter setelahnya, korban melompat dan jatuh telungkup. Ia sempat berdiri dan mencoba melarikan diri lagi, namun kembali terjatuh," jelasnya.

Petugas kemudian mendatangi korban yang mengalami luka di bagian pelipis. Pandu langsung dibawa ke Polsek Simpang Empat dan selanjutnya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

"Saat diperiksa di puskesmas, korban mengaku merasakan sakit di bagian perut. Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan korban diberikan obat sebelum dibawa kembali ke Polsek," tambah Anwar.

Beberapa saat setelah diamankan, lanjutnya, pihak keluarga datang menjemput Pandu. Saat itu, korban mengeluhkan sakit di bagian perut.

"Keluarga yang menjemput, Pak Maruli Manurung, menanyakan apakah ada pemukulan di Polsek, dan korban mengaku tidak ada, hanya mengalami luka akibat terjatuh," kata Anwar.

Korban kemudian dibawa pulang dan sempat ditawari pijat, tetapi menolak dan memilih untuk beristirahat di kos.

Sebelumnya, berita kematian Pandu viral di media sosial. Korban dikabarkan meninggal dunia setelah menonton aksi balap lari di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat.

Berdasarkan keterangan keluarga, Pandu diduga meninggal akibat tendangan dari oknum polisi saat pembubaran aksi tersebut.

Setelah sempat dirawat selama dua malam di rumah sakit, Pandu menghembuskan napas terakhir pada Selasa (11/3/2025).
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru