
AKP Hotben Pasaribu Pimpin Patroli KRYD Hingga Dini Hari di Tanjungbalai
Tanjungbalai(harianSIB.com)AKP Hotben Pasaribu memimpin patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatan (KRYD) hingga dini hari, Jumat (21/2/2025),
Keempat pelaku masing-masing berinisial AR alias Borok (19) warga Jalan Mangaan I Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, serta penadahnya, KDY (28) warga Jalan Sei Mencirim Pondok Dusun II Gang Flamboyan, Kecamatan Kutalimbaru (keduanya ditembak). Kemudian, JF (22) dan DAK (17) keduanya warga Jalan Pasar V Gang Sekolah Dusun VI, Kecamatan Sunggal.
Kapolsek Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, didampingi Wakapolsek AKP Philip Antonio Purba dan Kanit Reskrim AKP Budiman Simanjuntak, dalam keterangan persnya, di Mapolsek, Rabu (19/2/2025), mengatakan, penangkapan para pelaku berawal dari laporan korban Arif Setiawan (21) warga Tanjungbalai Dusun II Desa Payageli, Kecamatan Sunggal, yang tertuang di Nomor: LP/B/198/II/2025/SPKT/Polsek Sunggal, tanggal 8 Februari 2025.
Baca Juga:
"Dalam laporannya, Jumat (7/2/2025), sekira pukul 23.00 WIB, korban menuju ke salah satu warung di Jalan Tanjungbalai Dusun III dengan mengendarai sepeda motor Honda CRF. Setibanya di lokasi korban memarkirkan sepeda motornya, lalu masuk ke dalam untuk minum teh bersama temannya yang sudah berada di lokasi," ujarnya.
Kapolsek melanjutkan, salah seorang teman korban, Aulia meminjam sepeda motornya dan dia memberikan kunci kontaknya. Saat korban hendak menunjukkan sepeda motornya, ternyata sudah tidak ada lagi di lokasi parkira.
Baca Juga:
Arif kemudian melakukan pencarian di lokasi, namun sepeda motornya tidak ditemukan. Korban kemudian melaporkannya ke Polsek Sunggal. Personel Reskrim yang menerima laporan itu kemudian melakukan cek lokasi serta penyelidikan.
"Senin (10/2/2025) siang, petugas mendapat informasi dari korban bahwa ada yang menjual sepeda motornya melalui aplikasi Market Place, sehingga terjadi transaksi COD di Jalan Sei Mencirim Pondok. Kanit Reskrim dan anggota mendampingi korban menuju ke lokasi dan langsung mengamankan DAK dan JF berikut sepeda motor korban," ungkapnya.
Bambang menambahkan, kedua pelaku mengaku diperintahkan AR alias Borok untuk menjual sepeda motor tersebut. Tak berapa lama AR alias Borok melintas di lokasi, sehingga DAk dan JF memberitakannya kepada petugas. Pelaku seketika itu juga langsung kabur sehingga petugas melakukan pengejaran.
"Ketika itu pelaku berupaya melakukan perlawanan sehingga petugas memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki pelaku. Saat diinterogasi, AR alias Borok melakukan pencurian sepeda motor milik korban bersama temannya, Fa (DPO). Ketika itu KDY juga melintas di lokasi, namun pelaku kabur lantaran melihat AR alias Borok dan 2 pelaku lainnya ditangkap polisi," jelas Bambang.
Masih kata Kapolsek, saat diinterogasi AR alias Borok mengaku jika yang kabur itu adalah penadah barang hasil curian. Dengan cepat petugas mengejar pelaku. Tak ingin buruannya kabur, petugas memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki pelaku hingga rubuh. Di hadapan petugas, KDY mengaku jika dia penadah/penampung sepeda motor hasil curian dari AR alias Borok.
"KDY merupakan perantara jual beli barang hasil curian. Salah satunya sepeda motor korban yang dijual dengan harga Rp 13 juta. Selanjutnya kedua pelaku dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan medis. Selanjutnya digelandang ke Mako guna pemeriksaan lebih lanjut," katanya sembari menambahkan pelaku AR alias Borok sudah 5 kali melakukan aksi curanmor.(*)
Tanjungbalai(harianSIB.com)AKP Hotben Pasaribu memimpin patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatan (KRYD) hingga dini hari, Jumat (21/2/2025),
Medan(harianSIB.com)Ketua Alumni Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PSPPI) Ir Parlaungan Simangunsong ST IPM mengatakan, gelar insin
Jakarta(harianSIB.com)Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan seluruh kepala daerah dari PDIP untuk menunda keik