Kamis, 06 Februari 2025

Puluhan Preman Bantai dan Seret Sarengat di Depan Keluarganya Hingga Tewas

Roy Surya D Damanik - Kamis, 13 Juni 2024 20:45 WIB
1.391 view
Puluhan Preman Bantai dan Seret Sarengat di Depan Keluarganya Hingga Tewas
Foto harianSIB.com/R Surya D
RUMAH KORBAN PEMBANTAIAN: Inilah rumah Sarengat di Jalan Pendowo Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang yang tewas mengenaskan usai dibantai puluhan preman dengan menggunakan senjata tajam, Kamis (13/6/2024).
Deliserdang (harianSIB.com)
Puluhan preman sadis serang rumah milik seorang pekerja di peternakan kambing, Sarengat (65) warga Jalan Pendowo Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.

Para pelaku dengan brutalnya membantai korban dengan senjata tajam hingga bersimbah darah, serta menyeret tubuhnya di depan keluarganya hingga sekarat dan dirawat di rumah sakit, dan akhirnya tewas

Sementara anak korban, Sandra Ramadhan (24) juga terluka parah akibat ditembak pelaku dengan menggunakan senjata jenis airsoftgun.

Baca Juga:

Anak korban, Santri Purnomo (30) saat diwawancarai di rumahnya, Kamis (13/6/2024) mengungkapkan aksi penyerangan brutal di rumahnya itu terjadi dua kali, yakni pada 4 Mei 2024 dan 10 Juni 2024.

Pada serangan pertama, ayahnya, Sarengat tewas akibat dibacoki dengan senjata tajam hingga bersimbah darah, serta diseret-seret tubuhnya di jalan.

Baca Juga:

"Penyerangan pertama terjadi pada tengah malam. Saat itu tiba-tiba ramai para pria menyerang rumah kami dengan menggunakan mercon dan dilempari batu. Situasi saat itu mencekam sehingga saya, ibu, adik dan keponakan bersembunyi di dalam kamar lantaran ketakutan," ungkapnya.

Lanjut Santri, tak lama ayahnya (korban) keluar rumah dan meminta para pelaku agar berhenti menyerang rumahnya serta bertanya siapa yang hendak mereka cari.

"Tak lama kami juga keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Tiba-tiba puluhan preman yang membawa berbagai jenis senjata tajam itu langsung membacoki ayahku hingga terkapar bersimbah darah. Pelaku juga menyeret-nyeret tubuh ayah. Tak lama para pelaku meninggalkan lokasi. Kami kemudian membawa ayah ke RS Haji untuk mendapat perawatan medis. Namun nyawa ayah tak dapat diselamatkan akibat luka serius di sekujur tubuhnya dan kehabisan darah," jelasnya.

Ditambahkan Santri, pihak keluarga kemudian membawa jenazah korban ke rumah duka guna disemayamkan dan selanjutnya dimakamkan. Diakui Santri bahwa petugas dari Polsek Medan Tembung sudah datang ke rumah untuk memintai keterangan keluarga serta diarahkan untuk membuat laporan ke kantor polisi.

"Penyerangan yang kedua terjadi pada 10 Juni 2024. Adik saya, Sandra tiba-tiba didatangi sejumlah pria di depan gang, kemudian menembaknya dengan senjata jenis airsoftgun hingga rubuh ke tanah. Setelah itu para pelaku meninggalkan lokasi. Adik saya kemudian kami bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis," ujarnya.

Santri mengaku sangat ketakutan dan bingung kenapa mereka diserang secara membabi buta. Padahal almarhum ayahnya hanya pekerja di peternakan kambing.

"Menurut pengakuan polisi, sudah 4 pelaku ditangkap. Otak pelaku penyerangan ini berinisial Ba, dia mantan ketua salah satu OKP dan juga preman serta bandar narkoba di Desa Saentis. Kami sangat mengharapkan agar polisi segera menangkap seluruh pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Serta dapat mengetahui apa motif pelaku menyerang kami," harapnya mengakhiri.

Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora ketika dikonfirmasi Jurnalis SIB News Network (SNN) lewat telepon selulernya membenarkan 4 pelaku sudah ditangkap dan kasus ini masih didalami.

"Saat ini kami sedang bekerja untuk memburu pelaku lainnya," kata Japri.

Disinggung apakah benar Ba otak pelakunya dan juga mantan ketua salah satu OKP, Kanit membenarkannya. Namun Japri belum bisa memberitahukan apa sebenarnya motif para pelaku menyerang korban lantaran kasusnya masih didalami.(**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru