Dumai (SIB)
Berhadapan langsung dengan Selat Malaka, Kota Dumai sehari-hari selalu dilalui oleh ribuan kapal yang melakukan kegiatan lintas perbatasan. Saking strategisnya, tidak sedikit oknum yang memanfaatkan luasnya perairan Dumai untuk melakukan aksi kriminal.
Hal itu pun diungkapkan oleh Kepala Seksi PLI Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Gatot Kuncoro, pada wartawan di kantornya.
"Dari sisi pengawasan, ternyata Selat Malaka ini juga mengandung kerawanan-kerawanan yang cukup menantang bagi kita. Dari dulu Selat Malaka ini hubungan dengan Malaysia begitu erat dari dulu, masyarakat jual hasil bumi ke Malaysia. Sayang akhir-akhir ini kemesraan perdagangan Malaysia dan Indonesia ini mulai dicederai barang-barang yang ilegal," pungkas Gatot beberapa waktu lalu.
Barang ilegal yang dimaksud Gatot pun ada bermacam-macam jenisnya. Dari yang paling berbahaya, seperti narkotika hingga fauna langka yang dilindungi.
"Sebut contoh yang paling berbahaya saat ini narkotika, banyak sekali kita menindak masuknya narkotika dari negara tetangga. Yang gak kalah penting dari kita ke Malaysia penyelundupan satwa dilindungi. Kita 2019 berhasil menindak usaha penyelundupan satwa dari Indonesia ke Malaysia," ujar Gatot.
Terakhir, Gatot menyebut kalau pihak Bea-Cukai Dumai berhasil menggagalkan narkotika jenis sabu dengan total berat mencapai 50 Kg. Penindakan besar itu disebutnya juga terjadi berkat kerja sama semua pihak terkait.
"Yang terakhir 50 Kg ini, kita juga dibantu dengan AL dan di-support BNN. Kemudian dalam proses pengembangannya kita juga dibantu Lapas Bengkalis," tutupnya.
Di luar penyelundupan narkotika dan fauna yang dilindungi, pihak Bea Cukai Dumai juga sering menemukan barang ilegal lain, seperti barang bekas, rokok ilegal, barang-barang elektronik, hingga minuman beralkohol.
Program Tapal Batas mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan, khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com! (detikcom/c)
Sumber
: Hariansib Edisi Cetak