Jumat, 22 November 2024

Paguyuban Kipahare Jaga Warisan Budaya dan Sejarah Sukabumi

Redaksi - Sabtu, 06 Maret 2021 09:42 WIB
586 view
Paguyuban Kipahare Jaga Warisan Budaya dan Sejarah Sukabumi
Foto: CNN Indonesia/Agung Rahmadsyah
Komunitas Kipahare sedang berupaya untuk memiliki gedung sendiri demi mewujudkan mimpi besar Museum Kipahare.
Jakarta (SIB)
Sebelum menjadi salah satu magnet dalam peta perhatian Presiden Joko Widodo, Sukabumi adalah kawasan yang sudah kaya secara harfiah. Mulai dari sumber daya alam, budaya, hingga sejarah. Serpihan bukti ini bisa ditemukan di Museum Kipahare, Baros.

Museum yang baru berusia dua tahun ini dikelola oleh komunitas Kipahare. Nama komunitas merupakan nama lain Pohon Paku Jajar, yang dipercaya sebagai asal muasal permukiman di Sukabumi.

Dalam museum tersebut, bisa dilihat peninggalan yang ada di kawasan Sukabumi mulai dari peradaban zaman batu, kerajaan, hingga kolonial. Contohnya adalah arca, benda pusaka, peninggalan zaman belanda (surat-surat, keramik, dan lainnya), hingga peralatan bertani dan memasak yang digunakan oleh warga.

Salah satu anggota komunitas sekaligus adik dari pendiri komunitas Kipahare, Fawaz, menuturkan kegiatan komunitas masih dalam upaya pengembangan. Seperti berkumpul rutin dengan relawan untuk berbagi pengetahuan, dan mengadakan pelatihan untuk menjaga kesenian asli dataran Sunda.

"Biasanya setiap minggu kami kumpul dengan para relawan untuk berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan benda-benda bersejarah, karena ini kan perlu perlakuan yang khusus," ujarnya di Museum Kipahare, Jumat (12/4).

Ia mengaku kebanyakan yang tertarik untuk menjadi relawan adalah mahasiswa, dan orang umum. Sedangkan untuk pelajar sekolah dasar atau menengah masih sebatas penasaran saja. Tak hanya itu saja, para anggota komunitas juga berencana menjual cenderamata untuk para tamu agar bisa memiliki kenang-kenangan saat mengunjungi museum.

"Kami sedang merancang program goes to school, semoga bisa segera terlaksana. Tujuannya agar para pelajar bisa mengetahui kalau sebenarnya aktivitas ini seru dan menyenangkan, siapa tau mereka juga tertarik jadi relawan dan menjaga kekayaan Sukabumi," ujarnya.

Dalam pengelolaannya, ia melanjutkan, komunitas Kipahare mendapat bantuan dari pihak swasta maupun pemerintah. Untuk saat ini komunitas Kipahare mendapat tempat secara cuma-cuma untuk dijadikan museum oleh Kecamatan Baros yaitu gedung bekas perpustakaan umum. Namun karena tempatnya tidak cukup besar untuk menaruh seluruh koleksi, maka hanya sebagian saja yang dipamerkan.

Untuk itu komunitas Kipahare masih terus berupaya untuk memiliki bangunan sendiri agar semua benda bersejarah terkait Sukabumi, baik kota maupun kabupaten, bisa diperkenalkan ke masyarakat. Peran serta masyarakat pun sangat diperlukan untuk mewujudkan mimpi tersebut lewat upaya donasi. (CNNIndonesia/d)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru