Poughkeepsie (SIB)
Anggota 'Gereja Setan' berduka atas hancurnya 'Rumah Halloween' bersejarah di bagian utara kota New York. Menurut keterangan pihak berwenang, bangunan tersebut hancur setelah dibakar oleh seorang pelaku yang tak dikenal pada Kamis (14/1).
Melansir Associated Press (AP), rumah Halloween bersejarah yang dibangun pada tahun 1900 itu berfungsi sebagai pusat Keluarga Addams, penganut agama lokal, menurut Jurnal Poughkeepsie.
Salah satu anggota gereja menyamakan pembakaran itu dengan serangan teroris dan sangat marah atas insiden tersebut. "Semua orang di lingkungan itu terkejut dan khawatir," ungkap seorang anggota bernama Isis Vermouth. Siapapun yang melakukan ini, akan kami hukum, imbuhnya.
Menurut rekaman kamera pengawas, seorang pria tampak berjalan ke arah bangunan itu setelah pukul 5 pagi waktu setempat membawa 2 gas cair. Pria itu tampak memercikkan cairan ke teras depan bangunan dan menyalakan api, kata orang-orang. Akibat insiden itu, 2 orang melarikan diri dari dalam rumah tanpa cedera, ungkap pihak berwenang.
'Rumah Halloween' itu terletak di South Clinton Street berdekorasikan pahatan berbentuk setan. Sebuah mobil jenazah tampak sudah lama diparkir di jalan masuknya dan tanda di garasi bertuliskan 'Garasi Setan'.
Rumah yang eksotis itu berfungsi sebagai tempat berkumpul untuk merayakan Halloween dan memamerkan keyakinan mantan pemiliknya, Joe "Netherworld" Mendillo, seorang anggota Gereja Setan yang meninggal tahun lalu.
Rumah itu, menurut Anggota Dewan Kota Chris Petsas berbeda dari rumah normal kebanyakan orang. Adapun nasib 'Rumah Halloween' itu kemungkinan besar tidak akan dipulihkan karena kerusakan akibat kebakaran sangat parah, ungkap Peter H Gilmore, pendeta besar Gereja Setan. Gilmore sendiri tinggal di ujung blok jalan itu, yang kebanyakan anggota Gereja Setan menyebutnya "Distrik Sihir" Poughkeepsie.
Meskipun bernama Gereja Setan, agama yang mereka promosikan tidak berdasarkan pada penyembahan terhadap Setan, melainkan pada filosofi ateis-individualisme, kebebasan dan pemenuhan diri, pungkas Gilmore. (Kompas.com/f)
Sumber
: Hariansib edisi cetak