Medan (SIB)
Memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, lintas komunitas (Linkom) yang merupakan gabungan komunitas driver ojek online (Ojol) di Kota Medan menggelar syukuran sekaligus Anniversary 1 tahun Linkom itu, Rabu sore (28/10) di Jalan Bunga Cempaka Pasar III Padangbulan Medan.
Kegiatan yang diikuti sekira 300-an anggota dari 8 komunitas yang tergabung dalam Linkom itu, juga dihadiri pembinanya Erwin Siahaan yang merupakan Anggota DPRD Medan dan Aplikator Ojol.
Dalam kesempatan itu, ketua panitia Bob Tarigan kepada wartawan menyebutkan, kegiatan itu dilakukan dalam rangka memeringati 1 tahun sudah keberadaan Linkom yang mengambil tema “Menjalin Silaturahmi dan Solidaritas Keluarga Besar Linkom†dirangkai dengan peringatan Sumpah Pemuda.
Selain menjalin silaturahmi, diharapkan wadah keluarga ini bisa lebih kompak dan sesama pengemudi Ojol bisa menjaga persaudaraan di jalanan. Sedangkan untuk pihak aplikator, diharapkan lebih memerhatikan pendapatan para pengemudi dengan memberikan inovasi yang semakin baik. Sehingga bisa memajukan dan menyejahterakan mitranya.
Acara Anniversary ini juga dibuat untuk mempertemukan anggota Linkom dengan pihak Aplikator dan Anggota DPRD Medan sehingga terbuka ruang komunikasi agar semua pihak bisa merasakan manfaatnya.
Politisi PSI, Erwin Siahaan yang juga merupakan mantan pengemudi Ojol dalam kesempatan itu menyebutkan dalam menyambut 1 tahun Linkom dan Sumpah Pemuda, diharapkan adanya perubahan ke arah yang lebih maju pada pengemudi Ojol. Disebutkannya, keamanan pengemudi Ojol diharapkan lebih terjaga dengan adanya Unit Reaksi Cepat (URC) yang dibentuk secara mandiri. URC ini bisa bergerak cepat dan kerap berpatroli menjaga keamanan di malam hari dan bertugas 24 jam.
Untuk itu, perlu diharapkan adanya legalisasi atas kinerja mereka dengan melegalisasinya dan menaungi unit ini di bawah Kepolisian. Selain itu perlu dibuat anggaran untukini bekerjasama aplikator dan Pemko Medan. Untuk personilnya, bisa dilakukan seleksi di Polda atau Polrestabes Medan. Mereka nantinya bisa dilatih, baik berkendara dan juga bela diri. Sehingga lebih matang dalam bertugas sebagai URC, sebutnya.
Selain itu, para pengemudi Ojol ini juga hendaknya lebih diperhatikan kesejahteraannya. Termasuk, pemberian hak memiliki rumah KPR dengan memberi mereka status dalam pekerjaan sebagai Ojol. Kalau dengan status mitra yang selama ini mereka sandang, para pengemudi Ojol tidak bisa mengambil rumah kredit karena Ojol tidak dianggap sebagai karyawan, pungkasnya.
Sementara itu, Aplikator Grab, Rubi Andrian saat diwawancarai wartawan di sela-sela kegiatan mengatakan, mendukung adanya Linkom yang bisa menjadi wadah berkumpul dan berkomunikasi para pengemudi Ojol walaupun dari berbagai aplikasi.
Ke depannya, pihak Grab tetap berfikir untuk lebih bisa mengefektifkan kerjasama dengan para pengemudi Ojol. Kemitraan yang ada akan lebih ditingkatkan agar bisa menyejahterakan pengemudi Ojol, ujarnya.
Terkait legalisasi URC dan adanya pemikiran agar diberikan tunjangan kepada para pengemudinya, Rubi menyebutkan, pihaknya akan membicarakannya dengan pihak Grab. Karena sebenarnya selama ini juga sudah ada tim Satgas yang dibentuk pihaknya untuk memberi rasa aman kepada para pengemudi Ojol, ujarnya.
Sejumlah perwakilan komunitas yang hadir menyebutkan, mereka merasa nyaman dengan adanya Linkom karena wadah ini dirasa bisa menaungi mereka dengan rasa kekeluargaan. Diharapkan, Linkom ke depan lebih bisa menjadi tempat mereka berkomunikasi dan bersatu untuk kesejahteraan para anggotanya. (M13/d)