
TNI-Polri dan Warga Gotong Royong Bersihkan TPU Sambut Bulan Suci Ramadan
Sibolga (harianSIB.com)Personel TNIPolri, Kepala Lingkungan (Kepling) dan warga melaksanakan bakti sosial gotong royong membersihkan Tempat
Laporan Economic Times, dilansir dari CNBC Indonesia, mengungkap fenomena langka yang terjadi di India, tepatnya di tiga desa di distrik Buldhana, Maharashtra. Warga desa Borgaon, Kalwad, dan Hingna menghadapi wabah rambut rontok misterius yang membuat pria maupun wanita mengalami kebotakan dalam waktu singkat.
Baca Juga:
Penduduk setempat mengungkapkan bahwa rambut mereka rontok hanya dengan tarikan ringan, sehingga meninggalkan bercak kebotakan yang terlihat jelas. Situasi ini memicu kekhawatiran luas di antara warga desa.
Menanggapi situasi tersebut, Departemen Kesehatan Negara Bagian segera melakukan penyelidikan. Dr. Deepali Rahekar, petugas kesehatan Shegaon, menduga bahwa kerontokan rambut ini mungkin disebabkan oleh air yang terkontaminasi.
Baca Juga:
"Kemungkinan besar ini terkait dengan air yang tercemar. Sampel air telah kami kumpulkan untuk diuji guna memastikan penyebabnya," ujar Rahekar.
Saat ini, tim kesehatan telah mengidentifikasi sekitar 50 orang yang terdampak, meskipun jumlah tersebut dikhawatirkan akan bertambah. Untuk mengatasi masalah ini, otoritas kesehatan melakukan pengujian air dari desa-desa terdampak untuk mendeteksi adanya zat berbahaya, seperti logam berat atau residu pupuk, yang mungkin menjadi penyebab kerontokan rambut massal.
Tindakan cepat sedang diambil untuk memastikan keamanan warga desa dan mencegah dampak yang lebih besar.
Petugas kesehatan distrik Amol Geete mengatakan, bahwa sebagian besar kasus tampaknya melibatkan infeksi jamur di kulit kepala, yang diketahui menyebabkan rambut rontok.
"Begitu kami mendapat informasi, kami mengirim seorang spesialis kulit dan seorang ahli epidemiologi ke desa untuk penyelidikan awal. Sekitar 99 persen kasus menunjukkan infeksi jamur di kulit kepala, yang menyebabkan orang mengalami kerontokan rambut," kata Geete.
Namun, Geete juga menekankan perlunya penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan peran kontaminasi air.
"Kami juga akan menguji air untuk melihat apakah ada logam berat di dalamnya, karena logam tersebut meningkatkan infeksi jamur," paparnya.
Sibolga (harianSIB.com)Personel TNIPolri, Kepala Lingkungan (Kepling) dan warga melaksanakan bakti sosial gotong royong membersihkan Tempat
Washington (harianSIB.com)Presiden AS Donald Trump berupaya mendapatkan kembali uang miliaran dolar yang dikirim AS untuk mendukung perang U
Jakarta (harianSIB.com)Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri untuk terus berbenah diri setelah ramai mengenai lagu