Rabu, 02 April 2025

Kontrasepsi Bukan Tanggung Jawab Perempuan Saja Laki-laki Juga Harus Berperan

Robert Banjarnahor - Kamis, 17 Oktober 2024 14:19 WIB
157 view
Kontrasepsi Bukan Tanggung Jawab Perempuan Saja Laki-laki Juga Harus Berperan
Foto: Shutterstock
Ilustrasi alat kontrasepsi
Jakarta (harianSIB.com)
Penggunaan Alat kontrasepsi ternyata bukan hanya menjadi tanggung jawab perempuan, sebagaimana anggapan banyak orang. Apalagi, seperti diketahui tersedia banyak opsi alat kontrasepsi bagi perempuan. Namun, penting diingat bahwa rencana keluarga dan pencegahan kehamilan adalah tanggung jawab bersama, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Hal ini disampaikan oleh Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp And SubspcSAAM dari Departemen Andrologi dan Seksologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Program Pascasarjana Kekhususan Anti-Aging Medicine, Indonesian Center for Anti-Aging Medicine (INCAAM).

"Kita mesti mengingat, tanggung jawab melakukan hubungan seksual, hamil, dan menghamili, mestinya menjadi tanggung jawab bersama sebagai pasangan dalam sebuah keluarga bahagia," tegas Wimpie melalui acara Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, bertajuk "Kontrasepsi untuk Masa Depan: Meningkatkan Kualitas Hidup melalui Keluarga Berencana" secara daring, Rabu (16/10/2024), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga:

Namun, pada kenyataannya, jelasnya, kontrasepsi seolah-olah menjadi tanggung jawab mandiri seorang perempuan agar tidak hamil. Padahal, keputusan untuk hamil dan menghamili seharusnya juga dibebankan pada laki-laki.

Inilah mengapa kontrasepsi untuk laki-laki hadir, meski pilihannya masih sangat terbatas, yakni kondom dan vasektomi.

Baca Juga:

*Dampak alat kontrasepsi pada perempuan

Wimpie turut menyoroti dampak alat kontrasepsi pada tubuh perempuan. Terutama, kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan atau progesteron.

"Efek samping yang kerap terjadi, berdasarkan pasien yang saya terima di klinik, yaitu hilangnya gairah seksual. Ini lumayan banyak (terjadi) pada perempuan pengguna kontrasepsi hormon," ungkap dia.

Ia menjelaskan, kontrasepsi hormon dapat menghilangkan gairah seksual, karena pemberian hormon estrogen dan progesteron dapat membuat hormon testosteron berkurang.

Adapun, hormon testosteron pada tubuh perempuan berfungsi untuk mempertahankan gairah seksual. "Yang dirasakan oleh sekian persen perempuan itu, mengalami gairah seksualnya hilang. Sehingga, kalau suaminya mengajak hubungan seksual, dia merasa enggan karena enggak ada gairah," Wimpie berujar.

Wimpie menuturkan, harus ada pilihan baru dalam kontrasepsi laki-laki, agar bisa mengurangi beban terhadap para perempuan. Sebagai contoh, KB suntik yang sedang diteliti oleh Wimpie, yang selangkah lagi bisa diproduksi secara massal usai penelitian lebih lanjut dilakukan.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru