Kamis, 19 Desember 2024

Kesehatan Mental Anak Muda: Kunci untuk Perkembangan Sehat dan Kualitas Hidup Baik

Robert Banjarnahor - Senin, 09 September 2024 20:54 WIB
426 view
Kesehatan Mental Anak Muda: Kunci untuk Perkembangan Sehat dan Kualitas Hidup Baik
Foto: dok/Marbun
Penjelasan: Peserta workshop, Idris Sardi Dionisius Marbun pengurus Luar Negeri Tidar Turki saat menyampaikan penjelasannya pada Forum Workshop Peduli Kesehatan Mental di Grandhika, Jakarta .
Jakarta (harianSIB.com)
Pendiri dan Ketua Yayasan Wadah Titian Harapan, Anie Harjati Hashim Djojohadikusumo atau akrab disapa Bu Anie, mengadakan Forum Workshop Peduli Kesehatan Mental di Grandhika, Jakarta pada 2-3 September 2024. Acara ini melibatkan berbagai tokoh masyarakat dan pakar untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan mental, terutama di kalangan anak muda.

"Diketahui bahwa komposisi demografi anak muda Indonesia menurut BPS tahun 2020, yaitu Gen Z dan Millennial, memiliki persentase 53,8%. Kesehatan mental adalah aspek penting yang sering terabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga kesehatan mental anak muda sangat penting untuk memastikan perkembangan yang sehat dan kualitas hidup yang baik," ungkap Bu Anie dalam workshop.

Sementara, pada kesempatan itu, salah seorang peserta workshop, Idris Sardi Dionisius Marbun, yang dikenal sebagai Bro Idris dan Pengurus Luar Negeri Tidar Turki, mengaku merasa terhormat dan bangga bisa berpartisipasi dalam workshop ini.

Baca Juga:

Menurutnya, generasi muda merupakan kunci mewujudkan Indonesia emas 2045. "Kita dapat membangun mental health awareness melalui kegiatan peduli kesehatan mental di komunitas, upaya pencegahan, dan penanganan yang efektif," ujar Idris Marbun.

Workshop ini juga menghadirkan pakar kesehatan di antaranya, dr. Monika Joy Revenger, Sp.KJ dan dr. Benjamin Paulus Oktavianus, Sp.PKR, FISR.

Baca Juga:

Pada hari kedua, sesi pagi difokuskan pada diskusi mengenai akar masalah peningkatan gangguan kesehatan mental di kalangan anak muda. Sesi siang dibagi menjadi dua kelompok untuk merumuskan upaya pencegahan dan strategi penanganan kesehatan mental.

Strategi hasil diskusi meliputi:
1. Penguatan peran orang tua dalam membimbing anak dan memberikan dukungan sosial sebagai upaya preventif.
2. Meningkatkan program promotif melalui edukasi dan sosialisasi tentang kesehatan mental.
3. Merevitalisasi dan memperbanyak POSYANDU serta ruang publik serbaguna di setiap RW.
4. Meningkatkan jumlah dan kualitas SDM seperti psikiater, psikolog, dokter umum, dan tenaga kesehatan lainnya.
5. Mengembalikan fungsi PUSKESMAS serta membangun PUSKESMAS dan Rumah Sakit Jiwa di wilayah yang belum tersedia. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru