Jumat, 22 November 2024

Stres Berkurang dengan Aroma Pasangan ? Ini Penjelasannya

Robert Banjarnahor - Kamis, 29 Agustus 2024 12:17 WIB
296 view
Stres Berkurang dengan Aroma Pasangan ? Ini Penjelasannya
Foto: Freepik/lookstudio
Ilustrasi pasangan.
Jakarta (harianSIB.com)
Mengatasi stres adalah tantangan sehari-hari yang banyak orang hadapi, dan berbagai metode digunakan untuk mencapainya. Salah satu metode yang menarik dan terbukti efektif adalah menghirup aroma pasangan.

Aroma merupakan salah satu indera yang paling kuat dalam mempengaruhi emosi kita. Saat kita menghirup aroma, informasi tersebut dikirim langsung ke otak melalui reseptor saraf di hidung, yang terhubung dengan sistem limbik—bagian otak yang bertanggung jawab atas pengaturan emosi.

Dengan demikian, aroma dapat memicu kenangan, memengaruhi perasaan, dan bahkan memicu reaksi fisik yang dapat membantu stres/" target="_blank">meredakan stres.

Baca Juga:

Para peneliti dari University of British Columbia (UBC) dikutip dari Live Science, menemukan bahwa aroma pasangan, bahkan tanpa kehadiran fisiknya, dapat menjadi alat yang ampuh untuk membantu mengurangi stres.

Hofer dan timnya melakukan penelitian terhadap 96 pasangan heteroseksual. Para pria mengenakan kaus bersih selama 24 jam tanpa deodoran atau kosmetik beraroma, merokok, atau makanan yang mempengaruhi bau badan.

Baca Juga:

Dilansir dari Medical News Today, kaos pria ini kemudian dibekukan setelah 24 jam untuk memastikan aromanya tetap utuh. Para wanita kemudian diminta mencium secara acak, kemeja yang belum pernah dipakai sebelumnya, kemeja pasangan, atau kemeja orang asing tanpa mengetahui asal kemeja tersebut.

Para wanita kemudian dites dengan wawancara kerja tiruan untuk meningkatkan stres mereka. Mereka juga diarahkan untuk memecahkan soal matematika. Setelah itu, stres kemudian diukur melalui beberapa pertanyaan dan sampel air liur untuk mengukur hormon kortisol mereka.

Hasil menunjukkan bahwa wanita yang mencium kemeja pasangannya mengalami tingkat stres lebih rendah sebelum dan setelah ujian. Wanita yang benar-benar mengidentifikasi kemeja pasangannya juga memiliki kadar kortisol yang lebih rendah, menunjukkan bahwa mengetahui aroma pasangan memiliki efek menenangkan.

Sementara itu, wanita yang mencium kemeja orang asing mengalami peningkatan kadar kortisol, yang mungkin disebabkan oleh respons pertahanan diri terhadap orang asing. Hasil ini sama dengan wanita yang mencium kemeja baru yang belum pernah digunakan sama sekali.

Dalam jurnal ini, peneliti yang bernama Frances Chen dilansir dari Tempo.co mengatakan, bahwa hasil ini dapat berguna bagi pasangan yang harus berpisah untuk waktu yang lama karena perjalanan kerja atau alasan lain. Hal ini karena mnghirup aroma pasangan dapat membantu stres/" target="_blank">meredakan stres dalam situasi apapun.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru