Ketua Indonesian Hydration Working Group (
IHWG)
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Diana Sunardi, MGizi, SpGK(K) mengatakan mengonsumsi air permukaan rentan memicu berbagai penyakit, mulai dari lambung hingga kanker.
Air yang permukaan itu mudah untuk
terkontaminasi. Jadi dulu yang paling kita kenal adalah diare. Tapi semakin ke sini penelitian menunjukkan bahwa pengaruhnya banyak sekali, mulai dari stunting, lalu juga risiko terhadap penyakit termasuk kanker," ujar Diana di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (23/7).
Dilansir dari Koran SIB, Diana menjelaskan, air permukaan mudah
terkontaminasi, sehingga apabila dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit serius. Air permukaan, kata dia, rentan
terkontaminasi logam berat seperti timbal dan kadmium. Logam berat tersebut dapat meningkatkan
risiko kanker.
Baca Juga:
Diana menyebut sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa kuman Helicobacter pylori, yang sering ditemukan pada penderita
penyakit lambung kronis atau akut, lebih banyak dijumpai pada orang-orang yang mengonsumsi air tanah atau air sungai.
Air yang tidak sehat juga dapat menyebabkan stunting atau pertumbuhan anak yang terhambat.
Baca Juga:
Diana mengatakan studi yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa konsumsi air berkualitas, seperti air kemasan galon, lebih baik dalam menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat di saluran cerna anak-anak dibandingkan dengan air dari sumur.
Anak-anak yang sering mengonsumsi air berkualitas cenderung memiliki kesehatan saluran cerna yang lebih baik, sehingga penyerapan makanannya lebih optimal.
"Kalau saluran cernanya tidak sehat, penyerapan makanannya kurang baik. Jadi dikasih makanan sebanyak apapun anak tersebut tidak tambah tinggi, itu yang terjadi," kata dia.
Sementara itu, Dosen Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada Dr.rer.nat. Ir. Heru Hendrayana mengatakan bahwa air permukaan rentan
terkontaminasi oleh berbagai aktivitas manusia seperti limbah dan septic tank, sehingga tidak layak untuk konsumsi.