Jumat, 22 November 2024

'Kepergian' Mendadak Marissa Haque, Dokter Jelaskan Sudden Cardiac Death

Robert Banjarnahor - Rabu, 02 Oktober 2024 23:19 WIB
658 view
'Kepergian' Mendadak Marissa Haque, Dokter Jelaskan Sudden Cardiac Death
Foto:Dok/ Liputan6.com/IG/marissahaque
Potret Marissa Haque terbaru
Jakarta(harianSIB.com)

Meninggal dunia pada Rabu, 2 Oktober 2024 pukul 00.43 WIB, Marissa Grace binti Allen Haque atau Marissa Haque, istri dari Ikang Fawzi meninggalkan dua putri bernama Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.

Soraya Haque adik alm mengatakan, sepengetahuannya tidak ada riwayat penyakit yang diidap kakaknya, sebelum meninggal. Bahkan, Marissa Haque masih aktif berkegiatan.

Baca Juga:

"Tidak (ada tanda), tidak ada sama sekali. Tidak ada tanda apa-apa," ujar Soraya Haque kepada wartawan di rumah duka, dikutip dari Liputan6.com.

Saat kejadian, menurut pemaparan keluarga, tubuh Marissa Haque tidak bergerak lalu diputuskan dibawa ke rumah sakit guna memastikan kondisinya. Mengingat tengah malam sepertinya tidak mungkin memanggil dokter, lalu membawa alm ke rumah sakit untuk memastikan kondisi terakhirnya.

Baca Juga:

Berkaca dari meninggalnya artis senior Marissa Haque, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Damay mengatakan, bahwa kejadian meninggal mendadak kerap berkaitan dengan masalah jantung.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Almh. Marissa Haque. Kasus meninggal mendadak dalam tidur, terutama jika sebelumnya tidak ada riwayat penyakit, seringkali memang berkaitan dengan masalah jantung," kata Vito kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).

Kondisi ini, jelas Vito, sering kali disebut sebagai Sudden Cardiac Death (SCD) atau kematian jantung mendadak, di mana jantung berhenti secara tiba-tiba.

Vito menambahkan, kasus sumbatan pembuluh darah memang kerap tidak terdeteksi atau terdiagnosis sehingga bisa memicu kematian mendadak.

"Meskipun keluarga tidak mengetahui adanya riwayat penyakit, kasus sumbatan pembuluh darah kadang tidak terdeteksi atau tidak terdiagnosis hingga terjadi kejadian mendadak," jelas Vito.

Menurutnya, hal ini seringkali terjadi karena perempuan mungkin tidak check up karena merasa sehat tidak ada keluhan atau merasa takut diketahui punya penyakit jantung.

Guna mengetahui secara pasti soal penyebab kematian, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti autopsi atau tes medis diperlukan. " Namun, secara umum, peristiwa meninggal mendadak dalam tidur memang seringkali disebabkan masalah jantung ," ujarnya.

Cardiac arrest, lanjutnya, berbeda dengan serangan jantung, meskipun keduanya sama-sama melibatkan jantung. Sering kali memang serangan jantung menyebabkan henti jantung.

Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, seperti aritmia yang fatal. Saat cardiac arrest terjadi, seseorang akan kehilangan kesadaran dan detak jantungnya tidak terdeteksi. Ini merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) atau penggunaan defibrilator untuk memulihkan irama jantung normal.

Serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika aliran darah ke bagian dari otot jantung terhambat, biasanya oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner. Ini menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Serangan jantung biasanya tidak menyebabkan jantung langsung berhenti berdetak, tetapi jika tidak ditangani, bisa memicu komplikasi irama jantung seperti cardiac arrest.

Singkatnya, serangan jantung adalah masalah sirkulasi yang menyebabkan kerusakan otot jantung, sementara cardiac arrest adalah masalah listrik yang menyebabkan jantung berhenti secara tiba-tiba.

"Namun cardiac arrest memang sering kali disebabkan serangan jantung. Sumbatan pembuluh darah jantung atau serangan jantung menyebabkan gangguan listrik jantung dan terjadilah henti jantung.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru