Senin, 23 Desember 2024

Veronika Sitanggang “Kartini” Pendukung Penerang Religi

Redaksi - Minggu, 21 April 2024 17:38 WIB
775 view
Veronika Sitanggang “Kartini” Pendukung Penerang Religi
Foto: Ist/harianSIB.com
Dra Veronika Sitanggang MPSi
Medan (SIB)
Perayaan Paskah Oikumene Umat Kristiani Sumut 2024 di GBI Rumah Persembahan Medan, Jumat (19/4), diklimaksi tampilnya sejumlah pihak yang berkontribusi besar hingga suksesnya kegiatan.
Ketua Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Sumut, Dra Veronika Sitanggang MPSi diminta naik ke podium dan berdiri bersama belasan tokoh Kristen mendampingi Pj Gubernur Hassanudin.
Pegiat pemberdayaan pekerja migran Indonesia (PMI) di sejumlah negara ASEAN itu menjadi patron kiprah penerang religi kaumnya.
“Apa yang diperjuangkan RA Kartini masih relevan tapi emansipasi bukan semata memerjuangkan persamaan hak dengan mitranya pria tapi harus menguatkan meral religi perempuan. Apalagi di era revolusi industri dengan kemajuan teknologi super cepat. Sekarang sudah berada di era artificial intelligence (AI). Jika tidak kuat basis moral religi, AI dapat ‘membunuh’ manusia,” ujarnya.
“Perjuangan perempuan melawan patriarki, oligarki dan kapitalisme harus disertai upaya dan perjuang menutup kesenjangan gender yang disebabkan oleh hadirnya inovasi dan teknologi. Kemajuan itu untuk persamaan gender,” tambahnya.
Ia menunjuk bagaimana perempuan dituntut tidak hanya adaptif, tapi juga expert dalam menguasai teknologi digital. “Jika tidak mengikuti perkembangan era, perjuangan persamaan gender akan timbang karena kemajuan teknologi dewasa ini sangat memengaruhi kesetaraan gender maupun sistem sosial masyarakat,” tambahnya.
Ia memastikan, dengan kualitas penguasaan digitalisasi, perempuan dengan ketekunannya, kesabarannya, maka optimistis dapat mencapai posisi yang baik.
“Jika memiliki background teknologi dan digitalisasi yang baik, didsari moral religi yang sempurna, maka benar-benar menjadi manusia Indonesia seutuhnya,” tambahnya sambil mejabarkan bahwa perempuan bukan hanya menempuh pendidikan akademik, melainkan juga mengasah keterampilan agar memiliki keahlian karena apa yang dibutuhkan perempuan relevan dengan perkembangan teknologi digital. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru