Selasa, 01 April 2025

Berbalas Syair Nada Penuh Poda Haposan Silalahi dan Ganda Simanjuntak

Redaksi - Selasa, 08 Agustus 2023 18:25 WIB
803 view
Berbalas Syair Nada Penuh Poda Haposan Silalahi  dan Ganda Simanjuntak
(Foto: PPAD Sumut)
“Alusi Au” Haposan Silalahi - Ganda Simanjuntak Manortor: Mayjen Purn Haposan Silalahi (kiri) membawakan “Alu
Medan (SIB)
Syukuran HUT ke-20 Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Senin (7/8) dirayakan serentak di seluruh Indonesia via zoom meeting. Setelah seremoni, tiap daerah melanjutkan dengan kegiatan masing-masing.
Di Sumut yang dipusatkan di Sekretariat PPAD Sumut Jalan Karya No E5 Karang Berombak, Medan Barat, Medan. Sejumlah jenderal dan purnawirawan hadir. Seperti Kasdam I/BB, Brigjen TNI Refrizal, Ketua PP Polri Irjen Purn Robert Aritonang, Dandim 0201/Medan, Kolonel Inf Ferry Muzawwad SIP, Kol Purn Bachtiar Sonar Siregar dan Babinsa Eriyanto Nababan.
Seusai seremoni terpusat dari Jakarta, saat menunggu jamuan dengan prosesi pemotongan tumpeng, Brigjen Purn Sutan Lubis naik ke podium. Mantan Aslog Kasdam I/BB itu ngerock dengan “Molo Margitar” yang aslinya mendayu. Tetapi dengan corak suara dan gayanya, lagu ciptaan Gordon Tobing itu jadi gahar melalui vokal sang jenderal.
Apalagi saat reffrain. Ia menekan suaranya hingga serak-serak basah. Dari lagu etnik, Sutan Lubis membawa “Berpisah di Teras St Carolus” yang mellow tapi lagu ciptaan Wedhasmara itu diiringi joget oleh sang mantan olahragawan tersebut.
Brigjen Purn Ismadi Ahwan open mic. Seperti biasa, tokoh pendidikan dan pelaku budaya itu membawa pengunjung joget melalui “Ojo Dibandingke” yang syairnya digubah untuk membangkitkan kebanggaan pada PPAD sebagai wadah silaturahim.
Sang jenderal berkumis tebal itu membawa sejumlah lagu koplo berbasis etnik. Peserta joget pun makin banyak.
Giliran Kolonel Purn Ganda Simanjuntak SSos naik panggung. Mantan Kepala Pembekalan dan Angkutan (Bekang) Kodam I Bukit Barisan itu membawakan “Uju Ni Ngolukon Ma Nian” yang membuat sejumlah orang ikut berdendang.
Mungkin, tak sedikit yang memahami makna syairnya tapi Irjen Purn Robert Aritonang dan Mayjen Purn Haposan Silalahi mengetuk-ngetukkan jarinya sambil bernyanyi kecil.
Makna lagu itu adalah meminta pada anak-anak untuk menghormati, menjaga dan menyayangi orangtuanya. Sebab, sesuai artinya, bila nanti sudah tidak ada, akan menyesal.
Benar. Yang memahami maksud lagu tersebut, langsung martopak dan Ganda Simanjuntak melanjutkan dengan “Tondi-Tondiku” yang juga berisi poda.
Lagu ciptaan Herbert H Aruan tersebut disudahi putra kelahiran Pematangsiantar yang menjabat sebagai external relation perusahaan PMA PT Unilever Indonesia di KEK Sei Mangke tersebut.
Ganda Simanjuntak belum turun dari pentas karena Haposan Silalahi langsung naik podium. “Saya membalas poda tadi. Alusi Au,” ujarnya. “Maragam-ragam ya...,” tambahnya sambil menunjukkan penggalan lagu yang bertajuk “Alusi Au” tersebut.
Meski sepuh, abituren Akmil 1961 tersebut menampilkan lagu legenda tersebut dengan baik. Ada yang joget, ada yang yang ikut bernyanyi.
Yang pasti semua happy. (Zoom Meeting/R10/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru