Kidung “Alfa Omega” Pdt Em br Aritonang

Medan (SIB)

Pdt EM br Aritonang STh muncul di antara tetamu penting di Ibadah Penghiburan untuk keluarga besar Rudolf Pardede di Pardede Hall Medan, Jumat (30/6). Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wanita (PW) Gereja Pentakosta (GP) itu datang bersamaan rombongan Prof Yasona Laoly plus tokoh-tokoh Kristen lintas generasi. Di antaranya Dr RE Nainggolan MM, JA Ferdinandus, Jhon Eron Lumban Gaol, Edward Simanjuntak dan Jadi Pane serta Ketua Dewan Pembina Gereja Pentakosta Pdt RD Siburian SE.

Ia bergabung dengan Tim Tubuh Kristus Medan sekitarnya yang mengisi dengan kidung pujian. Di dalam tim itu ada St Hotman Parulian Sinaga. Pdt EM br Aritonang duduk bersama tetamu. Termasuk dengan rombongan Kebaktian Wanita Debora seperti Ridha RE Siboro.

Pdt EM br Aritonang cerita tentang awal dan akhir dalam kehidupan yang kekal bila percaya pada-Nya. Sesuai Alkitab, alfa - omega adalah awal dan akhir kehidupan yang terberkati.

Ia mengutip Kitab Wahyu yang ditulis Yohanes, murid Yesus, memuat banyak kata alfa dan omega. “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali,” nukilnya mengenai Wahyu.

Tetnang kematian, menurut Pdt EM br Aritonang, sangat berarti jika dalam-Nya. “Saya sebagai pribadi sangat dekat dengan keluarga TD Pardede,” tambahnya. “Itulah mengapa sangat berduka atas kematian. Tetapi, keluarga yang ditinggalkan sesungguhnya bahagia sebab orang yang dikasihinya sangat dicintai masyarakat. Doa-doa orang sebagai hadiah terindah dan tuaian atas kebaikan yang dilakukan alamarhum selama ini,” urai putri Kerisidenan Dairi pertama dan mantan tokoh HKBP tersebut..

Kedekatan tersebut tak hanya dalam pertemanan tapi juga membentuk satu ibadah dalam memuliakan-Nya. “Kami selalu saling menguatkan,” jelasnya sambil mengurai kedekatan itu terus terpelihara hingga generasi ketiga keluarga TD Pardede. “Dengan Ev Indri Pardede saya membangun mizbah untuk tujuan yang sama,” tutupnya. (Instagram /Facebook /R10/a)