Ketua Harian Komite Nasional (Komnas) Pengendalian dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup (PPLH) Sumatera Utara (Sumut), Ir Linseria Nainggolan, mendesain sepatu. Rancangannya spesial melibatkan warga binaan LP Tanjunggusta Medan.
“Kesannya sepele. Tetapi tujuan akhirnya adalah mengarahkan warga binaan itu menjadi pemilik sumber daya manusia unggul. Kali ini dengan keahlian membuat sepatu. Tapi kemudian otomatis menjadi pengusaha,” ujarnya seusai mengikuti pembukaan PRSU, Jumat (16/6), di Stand Komnas PPLH Sumut di depan Stand Deliserdang.
Untuk merancang sepatu, pekerja sosial itu menggandeng PT Asia Karet. Karet diolah secara pabrikan dan menjadi bagian dari bahan sepatu. “Jadi, Komnas PPLH mengurusi dan mengolah limbah, hilirisasinya adalah keterampilan membuat sepatu,” tegasnya. “Komnas PPLH ingin menjadi solusi persoalan dalam kehidupan berbangsa bernegara,” tambahnya.
Ia menunjuk visi misi Komnas PPLH Sumut sebagai lembaga yang handal mendukung upaya pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan nasional bidang lingkungan hidup. “Tetapi kami memikirkan juga masa depan sahabat yang ‘terjerat’ persoalan hukum. Bila selesai menjalani hukuman, apa yang dilakukan di tengah masyarakat? Satu di antaranya sebagai pendesain sepatu,” simpulnya. “Coba kalkulasikan. Warga Sumut lebih 13 juta. Bila sepuluh persen saja memakai sepatu buatan binaan Komnas PPLH yang bermitra dengan PT Asia Karet, berapa kapitalisasinya? Artinya, selain membuka lapangan kerja juga memberi tambahan keuangan,” simpul Linseria Nainggolan.
Selain dengan PT Asia Karet juga bermitra dengan PT Aje Pratama Gemilang sebagai produsen pupupuk organik yang mengembalikan Ph tanah ke-7. “Level itu kan artinya tingkat kesuburan tanah sangat ramah lingkungan,” tutupnya. (Instagram /Facebook /R10/R)