Kamis, 19 Desember 2024

Michael Hutasoit Minta Prioritaskan Bina Pesepak Bola Usia Dini

Redaksi - Sabtu, 13 Mei 2023 21:09 WIB
371 view
Michael Hutasoit Minta Prioritaskan Bina Pesepak Bola Usia Dini
Kolase/harianSIB.com
Michael M Hutasoit, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Medan (SIB)
Michael M Hutasoit meminta seluruh pengurus organisasi sepak bola, mulai yang berada di kampung hingga PSSI, memrioritaskan pembinaan sepak bola usia dini.
“Di desa-desa, turnamen antar kampung (tarkam) pun hendaknya diadakan pertandingan usia dini. Hasilnya, ditingkatkan secara berjenjang,” ujar Ketua Komunitas Banteng Muda (KBM) itu, usai diskusi dengan pengurus Masyarakat Pendukung Ganjar (MPG) SU dipimpin Ketua Budiman Nadapdap, Kamis (11/5).
Pria yang populer dengan panggilan Michael Deff itu mengatakan, PSSI berdiri, 1930 dan terdaftar sebagai anggota FIFA pada 1952, tapi manajemen yang fokus pada pembinaan pesepak bola muda, belum maksimal. “Padahal, jika pembinaan yang baik untuk usia dini di bidang sepak bole, dipastikan prestasi dan kualitas dunia sepak bola Indonesia, baik,” tegasnya.
“Pembinaan sepak bola usia dini adalah fondasi. Di negara yang sepak bolanya maju, sekolah sepak bola (SSB) untuk usia prasekolah dilakukan secara masif bahkan ada lika untuk sepak bola usia dini,” tegasnya.
Menurutnya, pembinaan sepak bola usia dini punya keterkaitan erat dengan SSB tapi harus diikuti syarat yang kuat, termasuk perekrutan pelatih dan output dari sekolah tersebut serta kegiatan lainnya.”
Dia membuka perjalanan pembinaan usia dini untuk usia dini yang dilakukan Ketua PSSI Agum Gumelar, 1999, yang ditangani legenda sepak bola Indonesia Ronny Patinasarani. “SSB menjamur, tapi manajemennya tidak diatur dengan regulasi hingga hasilnya belum maksimal,” tambahnya.
Yang dimaksud dengan manajemen yang bagus untuk SSP adalah kurikulum pembinaan dengan standar mengacu di global. “Tidak sulit karena ‘tingga’ copy paste dari SSB di banyak negara di Eropa atau Amerika Latin,” papar Michael Deff.
Itulah, lanjutnya, mengapa sejumlah pertanyaan diajukan. Ibdonesia memiliki Tim Nasional untuk Usia 19 hingga senior, tapi mengapa tidak memiliki tim usia dini, remaja dan seterusnya. “Bila dari usia dini dibekali kualitas, seperti teknik dan skill individu, kemudian bisa diarahkan ke jenjang remaja dan seterusnya,” sebutnya.
Bersamaan dengan itu, pelatih untuk SSB usia dini harus memiliki kualifikasi. “Lahirnya untuk PAUD di mana pengajarnya harus memiliki lisensi pendidikan yang baik, SSB usia dini pun harus demikian,” harapnya.
Dia berharap, apa yang sudah dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tentang pembinaan usia dini pesepak bola bisa diteruskan. termasuk rencana mengadakan Liga Sepak Bola Kampung yang digodok PDI Perjuangan. “Niscaya dunia sepak bola Indonesia maju. (R10/r)




Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru