Jumat, 25 April 2025

Rosiany Hutagalung - Elisabeth Siahaan Berkidung dan Lestarikan Seni Etnik

Redaksi - Jumat, 27 Januari 2023 14:13 WIB
436 view
Rosiany Hutagalung - Elisabeth Siahaan Berkidung dan Lestarikan Seni Etnik
(Foto: PIKI SU)
Memuliakan-Nya dan Lestarikan Etnik: Penari etnik dari Papua dalam penampilannya (atas) serta (bawah) Prof Dr Elisabeth Siahaan
Medan (SIB)
Pdt Dr Rosiany Hutagalung SP MTh dan Prof Dr Elisabeth Siahaan berkidung di acara Refleksi & Ibadah Syukuran Awal 2023 DPD Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut Medan, Sabtu (21/1).
Pendeta dari Gereja Methodist Wesly itu menjadi pembawa acara dalam ibadah dan Guru Besar FE USU tersebut menjadi moderator dalam seminar nasional yang diketuapanitiai Dr Adolfina Elisabeth Koamesakh.
“Yang pasti, kita berkhidmat untuk memuliakan-Nya. Kita berterima kasih pada Ketua PIKI Naslindo Sirait yang mengadakan kegiatan spektakuler untuk memuji-Nya, yang juga beroleh ilmu sangat bagus,” tambah Pdt Rosiany Hutagalung didampingi Kombes Pol Dra R br Sianturi MM dan pengurus PWKI Debby Margaretha Rattu - Lumenta.
Elisabeth Siahaan mengantar sejumlah pemateri. Perannya sangat besar dalam menyimpulkan paparan ekonomi dan prediksi di 2023 dalam percaturan global. Termasuk ketika mengupas ketahanan ekonomi keluarga dari sisi UMKM.



Di acara hiburan, Pdt Rosiany Hutagalung ‘menurunkan’ puluhan adik asuhnya naik ke pentas.
Para penari asli dari Papua menyumbang nomor tari dan lagu yang memesona. “Mereka keluarga besar kita dari Papua. Tujuannya memuliakan-Nya sekaligus melestarikan seni etnik,” ujarnya.
Penari yang mengiringi penampilan dengan suara dan alat musik khas Papua, memesona ribuan undangan. “Itu kreativitas gambaran betapa kaya Nusantara ini,” tambah Pdt Rosiany Hutagalung.
Ini kali kesekian ibu asuh ratusan warga binaan di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan tersebut menampilkan kesenian etnik. Bahan busana yang membungkus tubuhnya pun dari industri kreatif. Bahan ulos tenun. Sama seperti Elisabeth Siahaan yang membalut tubuhnya dengan busana bahan tenun ikat.
Dari etnik, R br Sianturi menampilkan kidung, yang mengundang kekaguman. “Saya datang dari Jakarta untuk bersama memuliakan-Nya di sini,” ujarnya dan menutup penampilan dengan lagu Mandarin. (Facebook /R10/a)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru