Deliserdang (SIB)
Pdm Rosina Sitohang STh bersikukuh dengan pengembalaannya. Ketika alat musik tidak ada di GPdI Jemaat Karunia Jalan Petunia Raya Blok C 20 - 22 Perum Griya Permai - Namogajah, Medan, aktivis pemberdayaan perempuan itu memimpin jemaat yang diasuhnya berkhidmat dengan akapella. “Berkidung dengan akapella tidak mengurangi kekhidmatan,†ujarnya, Rabu (3/3) saat menjemput tamunya, Calvin Andersen SE MBA dari Jakarta di Bandara KNIA Deliserdang.
Di GPdI Jemaat Karunia, alat musik dan sound, belum ada. Jadi, sebagai gembala, harus mengeluarkan suara ekstra. Meski demikian, seluruh yang terlibat dengan gereja yang dirintis Gembala Senior Pdt S Sitohang tetap patuh protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Hikmah dari keterbatasan tanpa alat musik dan sound, gembala dan jemaat semakin eksis berkomunikasi dengan-Nya. Selain menjadi rumah ibadah, gereja pun dimaksimalkan dengan ragam kegiatan menebal iman. “Kami bersuka dengan keterbatasan. Yang terpenting, kami bersyukur dengan karunia-Nya,†tambah Pdt Rosina Sitohang.
Bersamaan dengan tugas pengembalaannya, sang suami, Pdt Yusuf Hutajulu STh, menyemangati sang istri untuk semakin bergairah dalam pengembalaan. Menurutnya, di masa pandemi, semakin banyak jiwa-jiwa yang rindu akan kabar suka. Dengan mematuhi prokes, pelayanan tetap dijalankan.
Di gereja ‘induk’ yakni di GPdi Kasih Karunia Simpang Selayang, Medan, hari ini, Kamis (4/3), diadakan fellowship of churches dengan pembicara Calvin Andersen SE MBA dari Jawa. Kegiatan bertema ‘Tetap Bekerja atau Mulai Berbisnis Ala Christian Trepreneur di Era Corona’ untuk maksud meneguhkan aktivis, khususnya gembala-gembala jemaat agar semakin kreatif inovatif di masa wabah virus corona. “Berbisnis dengan semangat kasih tentu beda bila dibandingkan berniaga seperti yang jamak,†tambah Pdt Yusuf Hutajulu.
Gembala Jemaat GPdi Kasih Karunia Simpang Selayang, Medan mengatakan, menghadirkan pakar bisnis berbasis kasih untuk sharing dan menuntun hamba-Nya untuk semakin kukuh di era yang penuh cobaan.
Ia mengutip Amsal 11: 24 - 25 tentang sikap menyebar harta dalam kasih namun tetap semakin kaya. Nats itu mengajak setiap makhluk untuk berkhidmat terus berbagi berkat agar diberi kelimpahan. (R10/f)
Sumber
: Hariansib edisi cetak