Deliserdang (SIB)
Menyikapi pandemi Covid-19, Marihot Manullang menciptakan masker dan cairan antisipasi terjangkit virus corona. Beda dengan hand sanitizer kebanyakan, racikan Guru Besar UPMI Medan itu berbahan herbal. “Semua dimaksudkan untuk membantu warga menghadapi pandemi global ini. Diupayakan gratis. Jika harus dibeli, dengan harga subsidi,†ujarnya di jeda bagi-bagi 1.000 masker oleh Komunitas Suara Kasih Medan (SKM) di Posko Komunitas SKM Jalan Titi Papan Medan, Jumat (1/5).
Masker disesuaikan dengan perkembangan. Ketika bersama organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila, masker berbahan corak organisasi massa tersebut. Saat dengan LSM, mengadopsi warna non-governmental organization. “Yang paling ideal, masker itu disesuaikan dengan apa yang sedang tren di masyarakat. Fashionable. Minimal coraknya modis agar bertahan lama memroteksi hidung dan mulut individu yang mengunakannya,†jelas Ketua Dewan Pakar MPW PP Sumut tersebut didampingi Ketua Komuntas SKM Albert Ginting SE, Sekretaris Ir Hara Tampubolon MSi, Bendahara Remus Silalahi SE MM.
Khusus hand sanitizer berbahan herbal, Marihot Manullang meracik dari bahan alami yang dipastikannya tidak berdampak. “Selain higienis, boleh jadi kulit tangan jadi lembut,†tambahnya.
Carian untuk dekontaminasi ciptaannya tersebut dipastikan sesuai standar kesehatan karena sudah dibawa ke laboratorium. “Sudah saya bawa ke BP-POM dan beroleh lampu hijau. Tetapi, untuk dipasarkan secara komersial, harus beroleh izin dari instansi lainnya,†jelasnya.
Membuka racikan hand sanitizer ciptaannya, ia menjelaskan, cairan yang baik adalah sekelas dengan jeli hingga lama lengket di tangan. “Seperti aloe vera, yang serumpunan xanthorrhoeaceae. Selain untuk obat juga bermanfaat peremajaan kulit,†paparnya.
Ia tertarik dengan ramuan jamu yang diproduksi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut yang diusulkan aktivis Job Rahmat Purba. “Sangat ideal dan baik, membagi masker bersama hand sanitizer dan jamu,†tutupnya. (R10/f)