Los Angeles (SIB)- Majalah mode dunia Vogue memuat artikel tentang Agnez Mo dan memuji selera fashion artis Indonesia itu dalam video klip Long as I Get Paid. Agnez membocorkan bahwa setelah mendapat pengakuan itu, Vogue kemudian menghubunginya untuk melakukan sesuatu pada November 2017. "Apresiasi dari majalah sebesar Vogue saya senang. Karena apalagi setelah itu, mereka invite saya ke kantor mereka. November saya akan ke kantor mereka," kata Agnez di Jakarta, Jumat (27/10).
Namun perempuan yang memulai karier bermusiknya sejak usia enam tahun ini tak membicarakannya secara detail. Agnez mengatakan, terlepas dari itu ia begitu senang selera modenya atau gaya berbusananya disorot majalah mode kenamaan semacam Vogue. "Ini membuktikan fashion a big part of my life my career. Seneng aja sih baca fashion icon kasih quotes yang sangat baik. Mereka mengapresiasi ide-ide gila saya dalam fashion. It's a good story!"
Dalam artikel Vogue yang ditulis oleh Janelle Okwodu, disebutkan bahwa Agnez menggandeng tiga "hitter" dunia mode yang ahli di bidangnya dalam video Long as I Get Paid. "Dari sisi mode, Agnez mengajak penata busana Monica Rose, penata rias Mylah Morales dan penata rambut Larry Sims untuk menciptakan identitas visual untuk video musiknya dan membuat penampilannya menakjubkan," tulis Okwodu, dilansir dari vogue.com.
Vogue juga menilai Agnez sebagai pendobrak aturan "fashion" dan menyebut gaya pelantun "Coke Bottle" itu selalu berbeda.
Dalam video klip terbarunya, Agnez menggabungkan budaya tradisional Indonesia dengan gaya modern. Ia memadukan bustier dan jubah batik glamor rancangan Anne Avantie dengan kacamata, belati, dan lainnya. "Meskipun, seperti banyak (artis) di (jalur musik) pop, dia (Agnez) menerjemahkan gayanya ke dalam garis pakaian tanpa nama, dan sering melangkah keluar dari landasan pacu yang menarik perhatian, gaya Mo bukan tanpa substansi," tulis Vogue seperti dikutip Kompas.Com.
Perempuan kelahiran 1 Juli 1986 ini mengungkapkan punya satu partner sejati sejak dulu, bahkan sejak masih kecil. "Sebelum saya menemukan Bastian Purrer (co-founder LYKE) sebagai partner bisnis, saya sendiri sudah menemukan partner sejati saya, which is my own brother!"
Kakak lelakinya, Steve Muljoto, adalah orang yang selalu ada di balik layar karier Agnez. Mendampingi sang pelantun Coke Bottle itu mengembangkan kariernya hingga Amerika.
Saudara yang bertindak pula sebagai manajer, teman diskusi, pemberi nasehat, serta pendukung semua langkahnya di ranah musik maupun bisnis. "Jadi pada akhirnya kami udah terbiasa, saya bagian ininya, kakak saya bagian itunya. Kami delegate," ujar Agnez.
Ia mengaku sang kakak yang paling paham akan sifatnya yang sangat memerhatikan detail, seorang perfeksionis. "On my case, you have to be detail oriented, kalau untuk saya paling enggak. Jadi harus memerhatikan hal-hal kecil," tutup Agnez. (t/R10/f)
