Paris (SIB) -Anggun Cipta Sasmi berharap Hillary Clinton dapat menangani situasi perang di Suriah yang telah menewaskan lebih dari 350 orang. Penyanyi Indonesia yang kini bermukim di Paris itu menegaskan, jika terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, sudahilah perang di negara yang sepertinya tak bertuan.
Penyanyi yang sukses di Prancis dan Italia itu mengaku prihatin dengan kehidupan di Suriah. "Ini penting sebagai seorang artis, untuk tidak sebatas menghibur, tetapi juga menjadi penyuara, juru bicara untuk beberapa hal yang tak terungkap," ujarnya saat diwawancarai La Republica, majalah paling berpengaruh dan terkenal di Italia.
Dia tidak sendirian. Ada dua narasumber lain, yakni perancang mode legendaris Georgio Armani dan aktris Amerika Serikat Sigourney Weafer.
Meski berkarier di luar negeri, Anggun tetap tak mau tercerabut dari akar budayanya. Di negeri orang, Anggun tetap menjadi dirinya sendiri. "Aku enggak pernah mengalami diskriminasi, justru banyak orang melihatku unik. Aku enggak pernah menjadi orang lain saat tampil bertemu siapa pun," ungkapnya.
Dengan menjadi diri sendiri yang berkebangsaan Indonesia, pelantun lagu Mimpi merasa lebih beruntung. Hal itu menjadi kekuatannya dalam berkarier di luar negeri. "Aku enggak tunjukan pakai batik ketika aku go international, karena semua orang bisa pakai batik. Aku menulis lagu pakai bahasa Inggris, dan pemikiran jawani aku di setiap lagu yang membuat banyak orang suka," tuturnya "Intinya harus mulai dari bawah. Setiap orang pasti mempunyai cara untuk mencapai yang diinginkannya. Tinggal memilih mau yang baik atau yang buruk. Bisa juga ditambahkan dengan faktor keberuntungan. Enggak ada resep apa-apa. Kalau ada resep, semua orang pasti ingin tau resepnya dong!" (t/R9/l)