Senin, 21 April 2025

China Ancam Negara-negara yang Negosiasi Perang Tarif Trump

Redaksi - Senin, 21 April 2025 10:52 WIB
76 view
China Ancam Negara-negara yang Negosiasi Perang Tarif Trump
China ancam negara-negara yang berusaha negosiasi perang tarif Presiden AS Donald Trump. (istockphoto/blackred)
Beijing(harianSIB.com)
China mengecam dan mengancam sejumlah negara yang melakukan negosiasi terhadap kenaikan tarif impor Amerika Serikat yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
Beijing menyatakan akan membuat "tindakan balasan" terhadap negara yang melakukan negosiasi dengan AS sehingga mengorbankan negara Tirai Bambu terrsebut.

Hampir seluruh negara dikenakan tarif dasar impor 10 persen oleh Trump, sementara China dikenakan tarif dasar hingga 145 persen dan tarif reciprocal hingga 245 persen. Beijing kemudian membalasnya dengan menaikkan tarif hingga 125 persen untuk barang-barang impor dari AS.

China kemudian memperingatkan negara-negara agar tidak melakukan negosiasi dengan AS.

Baca Juga:

"Pelunakan tidak akan mendatangkan perdamaian, dan kompromi amat tidak terhormat," demikian pernyataan dari juru bicara Kementerian Perdagangan China dikutip dari AFP yang dilansir CNNIbdonesia.com, Senin (21/4/2025)

"Mendahulukan kepentingan pribadi yang bersifat sementara dan mengorbankan kepentingan pihak lain, sama saja dengan mencari kulit harimau (cari gara-gara)," lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga:

Trump beberapa kali menaikkan tarif impor barang-barang dari China secara gila-gilaan hingga 245 persen.

Belakangan, Trump mengeklaim bahwa saat ini pemerintahannya tengah menjalin komunikasi dengan China untuk mencapai kesepakatan mengenai perang tarif.

Trump percaya diri bahwa kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu akan sepakat mengakhiri perang dagang.

Kendati demikian, Trump tak bicara lugas apakah dia sudah berkomunikasi langsung dengan Presiden China Xi Jinping di tengah perang dagang tersebut. Meski begitu, Trump beberapa kali mengisyaratkan bahwa komunikasi antara dia dan Xi Jinping sudah terjadi.

China kemudian merespons klaim Trump tersebut dengan kembali menegaskan tak ada ruang kesepakatan dagang jika merugikan kepentingan nasional negara itu. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru