Sabtu, 15 Maret 2025

Hadiri Sidang via Online, Rodrigo Duterte Tuduh ICC Menculiknya

Redaksi - Sabtu, 15 Maret 2025 10:16 WIB
145 view
Hadiri Sidang via Online, Rodrigo Duterte Tuduh ICC Menculiknya
Eks Presiden Filipina akan muncul di sidang ICC, Den Haag. (REUTERS/Lisa Marie David)
Jakarta (harianSIB.com)
Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, tidak menghadiri secara langsung sidang awal di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Jumat (15/3).

Sebagai gantinya, ia mengikuti sidang melalui videolink untuk mendengarkan dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan yang ditujukan kepadanya terkait kampanye perang melawan pengedar narkoba yang menewaskan ribuan orang.

Dalam sidang via online tersebut, pihak Duterte melalui kuasa hukumnya mengarahkan tuduhan bahwa ia telah secara paksa diculik ICC.

Baca Juga:

Dikutip dari CNNIndonesia.com, Duterte yang kini 79 tahun, menjadi mantan kepala negara Asia pertama yang didakwa oleh ICC. Dalam sidang singkat tersebut, ia diinformasikan mengenai kejahatan yang diduga telah dilakukannya serta hak-haknya sebagai terdakwa.

Mengenakan setelan jas biru dan dasi, Duterte tampak lemah saat ia berbicara singkat untuk mengonfirmasi identitasnya. Hakim Ketua Iulia Motoc mengizinkan Duterte mengikuti sidang secara in absentia dengan alasan perjalanan panjang ke Den Haag.

Baca Juga:

*Tuduhan 'penculikan' oleh ICC

Pengacaranya, Salvador Medialdea, mengatakan di persidangan bahwa Duterte telah "diculik dari negaranya."

"Ia secara paksa dipindahkan ke Den Haag. Dalam istilah hukum, ini disebut 'ekstradisi di luar hukum'. Bagi yang kurang memahami hukum, ini adalah penculikan murni," kata Medialdea mengutip AFP.

Dia juga menyebut bahwa Duterte mengalami masalah kesehatan yang melemahkan, sehingga "selain mengidentifikasi dirinya, ia tidak dapat berkontribusi dalam sidang ini."

Selama persidangan, Duterte tampak mengantuk dan beberapa kali menutup mata dalam waktu lama. Namun, Hakim Motoc menegaskan bahwa dokter pengadilan menilai kondisi mental Duterte masih baik dan ia layak untuk menjalani persidangan.

Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 23 September, di mana pengadilan akan menentukan apakah dakwaan terhadap Duterte cukup kuat untuk dilanjutkan ke tahap persidangan penuh.


Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru