Rabu, 12 Maret 2025
Temuan DPR RI

300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu

Redaksi - Rabu, 12 Maret 2025 10:22 WIB
102 view
300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu
Andi Amran Sulaiman
Jakarta (SIB)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap laporan dari Perum Bulog terkait temuan beras impor berkutu. Berdasarkan laporan itu, Amran menyebut jumlahnya sebanyak 100 ribu sampai 300 ribu ton di seluruh Indonesia.


Amran akan menghubungi Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya untuk menindaklanjuti masalah tersebut.


"Bulog melaporkan memang ada 100 ribu sampai 300 ribu (ton) di seluruh Indonesia dari 2 juta (ton beras). Ini sudah masuk list, termasuk di Jogja. Kami akan minta lagi untuk dipercepat di Jogja. Minta maaf Bu Ketua," kata Amran dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (11/3).

Baca Juga:

Ditemui usai rapat, Amran menjelaskan jumlah itu merupakan data sementara. Dia meyakini jumlah kondisi beras Bulog yang kurang baik, sedikit.


"Itu laporan data sementara, tapi belum pasti. Tetapi, mana tau ada jumlahnya seratusan atau berapa, mudah-mudahan jumlahnya sedikit. Kita akan berhentikan," kata Amran.

Baca Juga:

Amran hanya meyakini jumlah beras yang berkutu di Gudang Bulog Yogyakarta. Dia menyebut jumlahnya sebanyak 10 ton. "Yang pasti itu yang mungkin sekitar 10 ton, itu pasti 10 ton, yang di Yogyakarta," tambahnya.


Meski begitu, dia menjamin beras impor itu tidak didistribusikan kepada masyarakat, baik dijual maupun untuk bantuan pangan beras. "Nanti ini kita akan bahas, biasanya kita keluarin. Tetapi tidak boleh untuk masyarakat, tidak boleh untuk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) atau bantuan (bansos)," ucap Amran.


Amran menjelaskan sebenarnya sesuai dengan prosedur, beras itu bisa saja dibiarkan sampai hancur. Namun, dia berkomitmen akan dikeluarkan dari Gudang Bulog.


"Karena tidak serta-merta langsung, busuk, kita keluarin. Ada slogannya biarkan hancur ini beras yang penting sesuai prosedur, itu sudah kita harus terima itu," ungkapnya.


Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto mengungkap temuan beras impor telah berkutu di Gudang Perum Bulog. Hal ini berdasarkan temuan saat melakukan kunjungan ke Yogyakarta, Jawa Tengah.


Kunjungan ini dilakukan saat masa reses DPR beberapa waktu lalu. Titiek menyebut, beras itu merupakan stok impor yang dilakukan tahun lalu.


"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya," kata dia dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian.


Titiek pun meminta perhatian dari Kementerian Pertanian agar beras impor itu dimanfaatkan. Namun, dia menekankan, beras itu sudah tidak layak dikonsumsi masyarakat.


"Mohon segera diapakan, mungkin kalau dikonsumsi manusia sudah tidak layak lagi. Mohon segera dimanfaatkan beras impor ini," terangnya.


Selain mengecek gudang Bulog, Titiek dengan anggota Komisi IV melakukan pengecekan harga dan pasokan pangan. Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, Titiek menemukan sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.


"Terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga telur ayam, bawang putih, cabai dan daging ayam. Komisi IV DPR RI meminta pemerintah melalui Kementerian Pertanian menjamin pasokan dan memberikan produksi pertanian dalam rangka pemenuhan harga pangan," pungkasnya. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru